Rabu, 15 Juni 2011

SINDROMA CUSHING

Tahap pertama dalam mendiagnosis orang yang dicurigai menderita sindroma Cushing untuk melakukan tes supresi deksametason. Deksametason suatu kortikosteroid sintetik kuat. Pada dosis rendah (2 mg per hari), maka ia akan menghambat produksi hypophysis ACTH dengan mempengaruhi mekanisme umpan balik normal : Hypothalamus mendeteksi kortikosteroid sintetik yang bersikulasi dan “mematikan” hypophysis. Dengan penurunan dalam ACTH, akan ada penurunan akibatnya dalani produksi kortisol oleh glandula adrenalis dalam pasien normal. Sehingga dalam pasien normal yang menerima dosis tengah malam 1 mg deksametason, kadar kortisol plasma akan ditekan ke hampir nol pagi berikutnya (tes supresi deksametason semalaman). Pasien sindroma Cushing (di pihak lain) kurang mekanisme umpan balik normal dan kontinu menghasilkan produksi kadar tinggi kortisol plasma, yang tak ditekan oleh deksametason dosis rendah. Untuk mcnentukan apakah etiologinya hypophysis atau ekstrahypophysis, diberikan dosis deksametason lebih tinggi. Pada kebanyakan pasien dengan kelebihan produksi ACTH hypophysis, sekresi kortisol akan ditekan ke 50 persen kadar dasar dalam tantangan dengan dosis tinggi deksametason (8 mg per hari). Pada pasien dengan produksi kortisol tingkat tinggi dari sekresi ACTH ektopik atau dari fungsi autonom tumor adrenalis, kadar kortisol tidak akan ditekan cukup besar dengan tes-supresi deksametason dosis rendah atau tinggi.

Pustaka
Buku Ajar Bedah Oleh David C. Sabiston

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites