Rabu, 15 Juni 2011

REUMATIK PENYEBAB BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK PADA LANSIA


Kemunduran fungsi motorik pada lansia sering disebabkan oleh penyakit rematik. Nyeri, kaku, dan rasa linu pada pergerakan, oleh orang awam disebut rematik. Ada bermacam – macam jenis penyakit rematik.

Penyakit rematik telah dikenal sejak abad kelima sebelum Masehi. lstilah rematik berasal dari kata rheumaticos (bahasa Yunani) atau rhematismos (bahasa Latin), artinya cairan busuk yang berasal dari otak, menyebar kesendi – sendi dan berbagai organ tubuh, serta menimbulkan rasa nyeri.

Penyakit rematik memang ditandai dengan keluhan utama rasa sakit atau pegal linu dan kaku. Dapat disertai pembengkakan, kadang – kadang terasa panas jika diraba, ada gangguan gerak dan pelemahan otot.

Gejala nyeri sendi dan otot tidak selalu murni disebabkan oleh penyakit rematik. Penyakit rematik yang menyerang sendi ada beberapa jenis, yaitu artritis, artralgia, dan artrosis.

• Artritis, yaitu radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan sendi, warnanya kemerahan, panas, nyeri, dan terjadinya gangguan gerak. Pada keadaan ini penderita sangat terganggu, apalagi bila lebih dari satu sendi yang terserang.

• Artralgia, yaitu nyeri sendi tanpa pembengkakan dan gangguan sendi. Jadi, gerakan sendi masih normal. Keadaan ini dapat menyertai penyakit infeksi bakteri maupun virus, atau sesudah kerja fisik yang berlebihan. Contohnya bila terserang flu atau setelah olahraga berat, badan terasa pegal dan linu. Tentunya arthralgia akan sembuh sendiri setelah penyakit utamanya teratasi.

• Artrosis, yaitu nyeri sendi yang disertai tanda – tanda radang yang tidak lengkap (tanpa bengkak, atau tanpa kemerahan, atau tanpa rasa panas). Artrosis ini penyakit sendi yang disebabkan oleh proses degenerasi atau proses ketuaan. Gejala umumnya ringan, tetapi ada yang menunjukkan gejala berat, bahkan sampai cacat.

Osteoartrosis atau osteoartritis ini merupakan penyakit tulang dan sendi yang terjadi karena proses menua. Penyakit rematik jenis inilah yang paling banyak dialami oleh para lansia.

Nyeri sendi dan kecacatan akibat osteoartritis (penyakit tulang dan sendi) ini menjadi penyebab utama menurunnya kualitas hidup, karena sangat mengganggu aktivitas sehari – hari. Keluhan pada sendi dimulai dengan rasa kaku atau pegal pada saat bangun pagi, yang umumnya hanya berlangsung sebentar lalu hilang setelah digerak – gerakkan.

Kemudian timbul rasa nyeri pada sendi yang baru dipakai dan hilang setelah istirahat. Lama – kelamaan rasa nyeri pada sendi – sendi itu terasa terus – menerus, walaupun sendi yang terserang digerakkan secara ringan atau bahkan pada waktu istirahat. Pada sebagian orang, jika sendi yang terserang digerakkan, akan timbul bunyi seperti tulang beradu.

Sendi yang terserang terutama sendi penopang tubuh, yaitu lutut, tulang belakang, dan pangkal paha (panggul). Bisa pada salah satu sisi atau kedua – duanya, bisa pula beberapa sendi terserang sekaligus.

Ada juga penderita yang mengalami pembengkakan sendi (merah, panas, nyeri) yang kadang – kadang disertai penumpukan cairan dalam sendi. Bila ini terjadi, cairan tersebut perlu disedot atau dikeluarkan oleh dokter.

Lalu pengobatan apa saja yang diperlukan? Pada lansia yang berbadan gemuk harus direncanakan pengaturan makanan (diet) untuk mengurangi berat badan jika rematik menyerang sendi lutut dan tumit. Maksudnya untuk mengurangi beban pada persendian tersebut.

Obat – obatan hanya mengurangi gejalanya saja, tetapi tidak dapat menyembuhkan. Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menghentikan proses degenerasi (kemunduran) atau proses menjadi tua. ika sangat diperlukan, tentu dapat dilakukan pembedahan untuk meringankan gejala – gejala dan memperbaiki fungsi sendi itu sendiri.

Rehabilitasi merupakan tindakan dengan cara melatih sendi – sendi dan otot yang terkena rematik. Program latihan ini sifatnya sangat tergantung pada keadaan tubuh, usia, tujuan latihan, dan keadaan kesehatan secara menyeluruh. Latihan untuk lansia yang berbadan gemuk berbeda dengan yang kurus. Program untuk rematik lutut berbeda dengan penderita rematik lengan.

Penderita rematik lutut tidak boleh berlatih turun naik tangga dan jalan cepat, serta harus diawasi oleh dokter, karena jika melebihi porsinya, bantalan lututnya akan rusak. Untuk mengurangi rasa nyeri perlu dilakukan pemanasan atau pendinginan. Pada prinsipnya, dengan rehabilitasi diharapkan penderita dapat melakukan aktivitas sehari – hari tanpa bantuan orang lain.

Pustaka
Memahami Krisis Lanjut usia, Oleh Hanna Santoso dan Andar Ismail, BPK.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites