Rabu, 15 Juni 2011

SAYURAN BAIK UNTUK REPRODUKSI WANITA


Satu lagi manfaat makan sayur dan buah, yaitu menyehatkan sistem reproduksi kaum wanita. Ini terungkap dalam penelitian Michele R Forman dan kawan – kawan dari National Cancer Institute, Bethesda, Amerika Serikat, yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, edisi Oktober 1996.

Dari 20 responden yang terpilih, hanya 12 yang ikut sampai akhir penelitian. Mereka mendapat perlakuan diet yang sama dalam tiga tahap selama tiga bulan. lni untuk mendapatkan variabel data setiap sikius haid dari masing – masing tahap penelitian.

Pada tahap pertama (kontrol), responden bebas mengonsumsi makanan apa saja yang biasa mereka makan.
Tahap kedua dan ketigamerupakan tahap
perlakuan D-I dan D-II.

Diet responden disusun kecukupan gizinya sesuai RDA, hanya saja kadar karotenoid dalam diet tersebut ditetapkan sebanyak 10 mg/hari dan berasal dari kacang polong, wortel, brokoli, dan saus tomat. Diet karotenoid diberikan pada saat makan malam.

Menunya enak
Untuk mengurangi rasa bosan, diet disusun dalam beberapa jenis menu yang “enak dan lezat”. Selama dua tahap perlakuan ini, kondisi kegiatan responden dijaga agar tetap dalam keadaan isoenergetik.

Darah responden diambil pada beberapa fase dalam setiap siklus haid yaitu pada hari ke-1 dan 2 haid (fase haid), hari ke 4-6 haid (fase early follicular); hari ke-11 dari haid, ditambah satu hari satu luteinizing hormone (LH) surge (fase late follicular), dan hari ke 7-8 sesudah LH-surge (fase midluteal).

Dari situ diperiksa kadar karotenoid dan lipoprotein plasma total, kadar serum hormon estradiol, luteinizing hormone (LH), dan progesteron. Hasilnya kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing – masing indikator.

Hasil penelitian menunjukkan diet karotenoid berpengaruh terhadap peningkatan kadar karotenoid plasma responden secara bermakna. Pada tahap ketiga (D-II) kadar karotenoid terendah pada fase haid dan memuncak pada fase late follicular (9 persen).

Peningkatan kadar lutein / zeaxantin (8-11 persen) dan anhydrolutein (15 – 35 persen) terjadi pada tiga fase terakhir setelah fase haid
dan unsur – unsur vital pendukung kehamilan akan diproduksi. Namun, jika pembuahan gagal maka sel telur akan luruh dan hormon estrogen beserta senyawa yang berperan dalam proses haid, akan diproduksi untuk memasuki sikius reproduksi berikutnya.

Pembahasan ini mudah – mudahan akan memicu konsumsi buah dan sayur makin banyak, terutama pada kaum wanita.

Pustaka
Brain Management for Self Improvement, Oleh Prof. Dr. Santoso, M.Sc, Mizan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites