Jumat, 17 Juni 2011

PROSES PERAWATAN KANKER PAYUDARA


Kanker PayudaraPengkajian: Preoperatif
1. Kaji reaksi pasien terhadap diagnosa dan kemampuan untuk mcngatasi masalah tersebut.
2. Kumpulkan riwayat kesehatan dan ginekologis yang lengkap.
3. Ajukan pertanyaan yang berkaitan mencakup hal-hal berikut: keterampilan koping, sistem pendukung, kurang pengetahuan, dan adanya rasa taknyaman.
4. Lakukan pengkajian fisik lengkap dengan perhatian khusus pada payudara dan tanda-tanda dan gejala-gejala massa yang berkaitan.

Pengkajian: Pasca-operatif
1. Pantau nadi dan tekanan darah terhadap tanda-tanda syok dan hemoragi.
2. Hindari pengukuran tekanan darah, suntikan, aliran IV, dan pungsi vena pada sisi yang dioperasi untuk mencegah infeksi dan terganggunya sirkulasi.
3. Inspeksi balutan terhadap perdarahan secara regular; pantau drainase; kaji area tandur terhadap kemerahan yang tidak lazim, nyeri, pembengkakan, atau drainase.

Diagnosa Keperawatan Utama: Preoperatif
1. Kurang pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan.
2. Ketakutan dan ketidakefektifan koping yang berhubungan dengan diagnosa kanker, pengobatan, dan prognosis.

Diagnosa Keperawatan Utama: Pasca-operatif
1. Nyeri dan ketidaknyamanan.
2. Kerusakan integritas kulit akibat insisi pembedahan.
3. Gangguan citra diri yang berhubungan dengan mastektomi dan efek samping radiasi dan kemotcrapi.
4. Potensial disfungsi seksual yang berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan citra diri, dan ketakutan akan rcaksi pasangan terhadap kehilangan yang dialami.

Masalah-Masalah Kolaboratif Limfedema.
Perencanaan dan Implementasi
Tujuan utama dapat mencakup peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya, penurunan ketakutan preoperatif dan pasca-operatif, sires emosional, dan ansictas; penurunan nyeri dan pemeliharaan integritas kulit; peningkatan konsep diri; peningkatan perawatan diri; peningkatan fungsi seksual; dan tidak terdapatnya komplikasi.

Pengkajian: Pasca-operatif
1. Pantau nadi dan tekanan darah terhadap tanda-tanda syok dan hemoragi.
2. Hindari pengukuran tekanan darah, suntikan, aliran IV, dan pungsi vena pada sisi yang dioperasi untuk mencegah infeksi dan terganggunya sirkulasi.
3. Inspeksi balutan terhadap perdarahan secara regular; pantau drainase; kaji area tandur terhadap kemerahan yang tidak lazim, nyeri, pembengkakan, atau drainase.

Diagnosa Keperawatan Utama: Preoperatif
1. Kurang pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan.
2. Ketakutan dan ketidakefektifan koping yang berhubungan dengan diagnosa kanker, pengobatan, dan prognosis.

Diagnosa Keperawatan Utama: Pasca-operatif
1. Nyeri dan ketidaknyamanan.
2. Kerusakan integritas kulit akibat insisi pembedahan.
3. Gangguan citra diri yang berhubungan dengan mastektomi dan efek samping radiasi dan kemotcrapi.
4. Potensial disfungsi seksual yang berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan citra diri, dan ketakutan akan rcaksi pasangan terhadap kehilangan yang dialami.

Masalah-Masalah Kolaboratif Limfedema.
Perencanaan dan Implementasi
Tujuan utama dapat mencakup peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya, penurunan ketakutan preoperatif dan pasca-operatif, sires emosional, dan ansictas; penurunan nyeri dan pemeliharaan integritas kulit; peningkatan konsep diri; peningkatan perawatan diri; peningkatan fungsi seksual; dan tidak terdapatnya komplikasi.

Intervensi
MENGHILANGAN NYERI DAN RASA TAK NYAMAN
1. Berikan analgesia yang dapat dikontrol pasien (PCA).
2. Tinggikan ekstremitas yang terkena secara sedang saja.

PEMELIHARAAN INTEGRITAS KULIT
1. Pertahankan patensi drein pembedahan untuk mencegah akumulasi cairan dibawah insisi dinding dada.
2. Informasikan penurunan sensasi pada area operatif karena gangguan saraf; ajarkan tanda-tanda infeksi atau iritasi.
3. Ajarkan untuk masase dengan lembut tempat pembedahan dengan vitamin E atau losion lainnya untuk meningkatkan sirkulasi dan meningkatkan elastisitas kulit.

MENURUNKAN STRES DAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOPING
1. Preoperatif, berikan pasien waktu untuk menyerap makna diagnosa dan berikan informasi untuk membantu mengevaluasi ketersediaan pilihan pengobatan.
2. Tingkatkan kondisi fisik, psikologi, dan nutrisi preoperatif yang terbaik; pertimbangkan pasien sebagai seorang anggota aktif dari tim perawatan kesehatan dan perbolehkan untuk berdiskusi dengan mereka yang akan memberikan perawatan.
3. Hindari menekan pasien untuk memandang letak insisi jika pasien belum siap.
4. Dapatkan bantuan dari keluarga atau teman yang memberikan dukungan untuk meningkatkan penerimaan perubahan tubuh.
5. Kenali bahwa pasangan sering lebih membutuhkan panduan, dukungan, dan penyuluhan untuk mengatasi krisis.

PEN1NGKATAN PERAWATAN DIRI
1. Berikan informasi tentang perkembangan edema pembedahan pasca-operatif dan strategi untuk mencegahnya; luka, memar, dan infeksi pada tempat operatif adalah berbahaya yang dapat mencetuskan masalah.
2. Berikan dorongan untuk ambulasi ketika bebas dari mual pasca-anestesia dan mengalami toleransi terhadap cairan; lakukan latihan rentang gerak pasif, dan cegah kekakuan.
3. Berikan dorongan perawatan diri dan latihan seperti “memanjat dinding” dengan jari-jari untuk mencegah kontraktur; nyeri selain rasa taknyaman ringan seharusnya tidak terjadi latihan terapeutik; mastektomi radikal menyebabkan kesulitan yang lebih besar.
4. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas pekerjaan rumah yang normal dan pekerjaan yang berkaitan dengan lengan, gerakan lengan ketika berjalan, membersihkan tempat operatif, menghindari cedera dengan latihan terapeutik; longgarkan pakaian yang tidak menyebabkan konstriksi.

MENINGKATKAN FUNGSI SEKSUAL
1. Bicarakan bagaimana pasien melihat dirinya dan kemungkinan penurunan libido yang berhubungan dengan keletihan, mual, atau ansietas.
2. Klarifikasi kesalahan konsep, mis., kanker dapat ditularkan secara seksual.
3. Beri dorongan untuk melakukan diskusi terbuka tentang ketakutan.
4. Berikan saran yang waktunya bervariasi dalam sehari untuk aktivitas seksual (saat tidak lelah) atau posisi yang paling memberikan rasa nyaman, dan pengubahan posisi, mis., berpelukan, berciuman, stimulasi manual.

MENGATASI LIMFEDEMA
1. Permudah perkembangan drainase limfe kolateral atau auksiliari dengan
meningkatkan gerakan dan latihan melalui penyuluhan pasca-operatif.
2. Tinggikan lengan diatas bantal sehingga siku berada lebih tinggi dari bahu.
3. Pakai sarung tangan panjang elastik dari pergelangan tangan sampai ke bahu selama jam-jam aktif untuk berjaga-jaga bila terjadi pembengkakan persisten.

MEMPERBAIKI KURANG PENGETAHUAN
1. Ajarkan tindak lanjut melalui hubungan telepon untuk keingintahuan tentang insisi, penatalaksanaan nyeri, dan penyesuaian keluarga dan pasien; dapatkan izin dari pasien untuk melakukan kontak layanan perawat komunitas jika diperlukan.
2. Ajarkan bagaimana untuk mengosongkan reservoar dan mengukur drainase jika pulang dengan menggunakan drain.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites