Rabu, 15 Juni 2011

NYAMUK SEBAGAI PEMBAWA PENYAKIT


Mosquito (Nyamuk)
Nyamuk adalah vektor mekanis atau vektor siklik penyakit pada manusia dan hewan, yang disebabkan oleh parasit dan virus. Nyamuk dari genus Psorophora dan Janthinosoma yang terbang dan menggigit pada siang hari, membawa telur dari lalat Dermatobia hominis dan menyebabkan myiasis pada kulit manusia atau pada mamalia lain.

Berikut penjelasan mengenai spesies yang merupakan vektor penting penyebab penyakit tertentu pada manusia.

Malaria
Vektor siklik satu – satunya untuk penyakit malaria pada manusia dan pada kera adalah nyamuk Anopheles. Sementara itu, penyakit malaria pada burung dapat disebabkan oleh nyamuk Anopheles dan Culex.
Pada praktisnya setiap spesies Anopheles dapat diinfeksi secara eksperimen, tetapi banyak dari spesiesnya yang bukan vektor alami.

Sekitar 110 spesies nyamuk Anopheles pernah dihubungkan dengan penularan malaria. Lima puluh spesies di antaranya merupakan spesies yang penting di dalam menularkan malaria dan dapat ditemukan dimana – mana atau secara setempat. Sifat suatu spesies untuk dapat menularkan penyakit ditentukan oleh :

1. Keberadaannya di dalam atau di dekat tempat hidup manusia.
2. Lebih menyukai darah manusia dari pada darah hewan walau jumlah populasi hewan di sekitamya sangat banyak.
3. Lingkungan yang menguntungkan perkembangan dan memberikan waktu hidup cukup lama pada plasmodium untuk menyelesaikan siklus hidupnya.
4. Kerentanan fisiologis nyamuk terhadap parasit.

Untuk menentukan apakah suatu spesies memang merupakan vektor yang sesuai, perlu dicatat persentase nyamuk yang terkena infeksi setelah mengisap darah penderita malaria. Penentuan nama spesies nyamuk sebagai vektor dapat dipastikan dengan melihat daftar indeks infeksi alami, biasanya sekitar 1-5%, dari nyamuk betina yang dikumpulkan dari rumah – rumah di daerah yang diserang malaria.

Spesies – spesies berikut adalah spesies yang penting di antara vektor malaria:
1. A. culicifacies (Asia bagian Selatan)
2. 4. liyrcanus sinensis (Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik)
3. A. fluviatilis(India)
4. A. maculatus (Asia Tenggara dan Timur, Taiwan)
5. A. minimus (Asia Tenggara dan Timur, Taiwan)
6. A. stephensi (Asia Selatan)
7. A. sundaicus (Asia Tenggara dan Selatan, Indonesia)
8. A. umbrosus (Asia Tenggara, Indonesia)
9. A. farauti (Kepulauan Solomon, Hebrides, Irian, New Britain sampai Sulawesi bagian Timur, Australia)
10. A. punctulatus (Irian, Solomon, pulau-pulau lain)

Filariasis
Nyamuk Culex adalah vektor dari penyakit filariasis Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi. Jumlah spesies Anopheles, Aedes, Culex, dan Mansonia cukup banyak, tetapi kebanyakan dari spesies tersebut tidak penting sebagai vektor alami.

Di daerah tropis dan subtropis, Culex quinquefasciatus (fatigans), nyamuk penggigit di lingkungan perumahan dan perkotaan, yang berkembang biak dalam air setengah kotor sekitar tempat tinggal manusia, merupakan vektor umum penyakit filariasis bancrofti yang mempunyai periodisitas nokturnal.

Aedes polynesiensis adalah vektor umum filariasis bancrofti nonperiodesitas di beberapa kepulauan Pasifik Selatan. Nyamuk ini hidup di luar kota di semak – semak (tidak pernah dalam rumah) dan berkembang biak di dalam tempurung kelapa dan lubang pohon. Walau mengisap darah dari binatang peliharaan mamalia dan unggas, nyamuk ini lebih menyukai darah manusia.

Demam Kuning
Demam kuning (yellow fever) yang merupakan penyakit virus dengan angka kematian tinggi, telah menyebar dari tempat asalnya di Afrika Barat ke daerah tropis dan subtropis lainnya di dunia. Nyamuk yang menggigit atau mengisap darah penderita penyakit ini, dalam tiga hari pertama akan menjadi infektif selama hidup nyamuk tersebut setelah virus yang ada dalam tubuhnya menjalani masa multiplikasi selama 12 hari.

Vektor penyakit ini adalah spesies nyamuk dari genus Aedes dan Haemagogus. Aedes aegypti adalah vektor utama penyakit demam kuning epidemik. Nyamuk ini hidup di sekitar daerah perumahan dan berkembang biak dalam berbagai macam tempat penampungan air sekitar rumah. Larvanya tumbuh subur sebagai pemakan zat organik yang terdapat di dasar penampungan air bersih (bottom feeders) atau zat organik yang terdapat dalam air kotor.

Dengue Haemorragic Fever
Dengue haemorrhagic fever adalah penyakit endemis yang disebabkan oleh virus di daerah tropis dan subtropis yang kadang-kadang menjadi epidemik. Virus penyakit ini membutuhkan masa multiplikasi selama 8-10 hari sebelum nyamuk menjadi infektif. Penyakit ini khususnya ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes, terutama A. aegypti.

Penyakit ini merupakan penyakit endemis di Indonesia dan terjadi sepanjang tahun terutama pada saat musim penghujan.

Ensefalitis Virus
Berbagai tipe penyakit ensefalitis ditularkan oleh nyamuk spesies Culex dan Aedes dan kadang – kadang oleh nyamuk Anopheles dan Mansonia. Penyakit ensefalitis Japanese B ditularkan oleh spesies Culex pipiens, C. var pollens, C. tritaeniarhynchus,dan Aedes aegypti yang reservoir alaminya adalah hewan peliharaan mamalia.

Penyakit ini terkadang kadang dapat berjangkit sebagai penyakit epidemik dengan angka kematian yang tinggi.
Di Amerika Serikat bagian tengah dan barat, penyakit ensefalitis St. Louis ditularkan terutama oleh nyamuk Culex tarsalis dan C. pipiens. Reservoir utama nyamuk ini adalah burung peliharaan.

Pustaka
Pengantar Kesehatan Lingkungan, Oleh Dr. Budaiman Chandra, EGC.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites