This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 25 April 2011

hati

Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisma dalam manusia dan haiwan. Hati mempunyai pelbagai fungsi termasuk menyimpan glikogen, mensintesis protein plasma, dan menyahtoksik dadah. Ia menghasilkan hempedu yang penting bagi penghadaman. Ia melaksana dan mengawal pelbagai fungsi biokimia jumlah besar yang memerlukan tisu khas. Istilah perubatan yang berkaitan dengan hati sering kali bermula dari perkataan Greek bagi hati iaitu hepar, menjadi hepato- atau hepatic. Hati berwarna perang kemerahan dan terletak di bawah diafragma iaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalam darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus.

Struktur

Permukaan inferior
Hati manusia dewasa mempunyai berat antara 1.3 - 3.0 kilogram. Ia adalah organ lembut berwarna perang kemerahan. Hati merupakan organ kedua terbesar manusia (organ terbesar adalah kulit) dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.
Ia terletak di bawah diafragma di sebelah kanan badan manusia. Sebahagian besar permukaan hati terletak di dalam sangkar toraks bagi melindunginya daripada kecederaan. ia juga menjadi alas bagi pundi hempedu yang menyimpan hempedu.
Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada empat lobus iaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Lihat gambar untuk penerangan yang lebih jelas.

Mikrostruktur
Hati terdiri daripada koleksi unit-unit mikroskopik yang dipanggil lobul (jangan dikelirukan dengan lobus di atas) yang setiapnya berbentuk heksagon (secara kasar). Lobul-lobul ini merupakan pusat pemprosesan utama bagi hati. Di sinilah hati menjalankan fungsi-fungsinya seperti menyahtoksik darah dan menghasilkan hempedu. Berikut adalah salur-salur yang berhubung dengan setiap lobul hati:
• Portal triad yang terdiri daripada 3 salur iaitu:
o Hepatic portal capilarry atau kapilari portal hati. Ia membawa darah dari vena portal hepar ke lobul hati.
o Arteri hati yang membekalkan darah beroksigen kepada lobul-lobul hati.
o Duktus hempedu yang membawa cecair hempedu dari lobul ke pundi hempedu untuk disimpan.
• Vena hati yang membawa darah terdeoksigen dari hati. Terdapat dua vena hati iaitu vena hati kanan dan vena hati kiri. Kedua-dua vena ini bersambung terus dengan vena kava inferior

Peredaran bahan
Hati menerima darah melalui arteri hati dan vena portal hepar. Arteri hati membawa darah beroksigen dari jantung untuk dibekalkan kepada sel-sel hati. Vena portal hepar pula membawa darah dari usus untuk dinyahtoksik. Darah dari kedua-dua salur darah ini dibawa keluar dari hati melalui vena hati ke dalam vena kava inferior untuk dibawa balik ke jantung.
Selain darah, hempedu juga dialirkan keluar dari hati. Duktus hempedu membawa hempedu ke pundi hempedu untuk disimpan dan dipekatkan sebelum dirembes ke dalam duodenum.

Fungsi
Berikut adalah fungsi-fungsi hati:
• Mengawal aras glukosa darah dengan menyimpan glikogen di dalam hati.
• Menyimpan vitamin dan garam mineral tertentu.
• Mengawalatur metabolisme karbohidrat, lipid dan asid amino.
• Menghasilkan hempedu yang akan disimpan di dalam pundi hempedu.
• Menghasilkan protein-protein plasma tertentu seperti albumin.
• Menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah I (fibrinogen), II (protrombin), V, VII, IX, X and XI
• Menyahtoksik bahan-bahan beracun terutama dadah dan bahan-bahan bernitrogen seperti ammonia.
• Sebagai tempat penghasilan sel-sel darah merah fetus.
• Menguraikan molekul hemoglobin tua.
• Menyingkirkan hormon-hormon berlebihan.

Hati biri-biri: (1) lobus kanan, (2) lobus kiri, (3) caudate lobe, (4) quadrate lobe, (5) arteri hati dan vena portal hepar, (6) nodus limfa hati, (7) pundi hempedu.

Kedudukan hati dalam badan manusia.

GINJAL


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Anatomi dasar
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Potongan membujur ginjal
Struktur detail
Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
Organisasi
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
• tubulus penghubung
• tubulus kolektivus kortikal
• tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.

Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

Penyakit dan ketidaknormalan
Bawaan
• Asidosis tubulus renalis
• Congenital hydronephrosis
• Congenital obstruction of urinary tract
• Duplicated ureter
• Ginjal sepatu kuda
• Penyakit ginjal polycystic
• Renal dysplasia
• Unilateral small kidney
Didapat
• Diabetic nephropathy
• Glomerulonephritis
• Hydronephrosis adalah pembesaran satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh terhalangnya aliran urin.
• Interstitial nephritis
• Batu ginjal ketidaknormalan yang umum dan biasanya menyakitkan.
• Tumor ginjal
o Wilms tumor
o Renal cell carcinoma
• Lupus nephritis
• Minimal change disease
• Dalam sindrom nephrotic, glomerulus telah rusak sehingga banyak protein dalam darah masuk ke urin. Other frequent features of the nephrotic syndrome include swelling, low serum albumin, and high cholesterol.
• Pyelonephritis adalah infeksi ginjal dan seringkali disebabkan oleh komplikasi infeksi urinary tract.
• Gagal ginjal
o Gagal ginjal akut
o Gagal ginjal kronis

Dialisis dan transplantasi ginjal
Umumnya, seseorang dapat hidup normal dengan hanya satu ginjal. Bila kedua ginjal tidak berfungsi normal, maka seseorang perlu mendapatkan suatu Terapi Pengganti Ginjal (TPG). TPG ini dapat dilakukan baik bersifat sementara waktu maupun terus-menerus. TPG terdiri atas tiga, yaitu: Hemodialisis (Cuci Darah), Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga Perut) dan Cangkok Ginjal (transplantasi). Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan membersihkan darah dengan menggunakan Ginjal Buatan. Sedangkan Peritoneal dialisis menggunakan Selaput rongga perut (peritoneum) sebagai saringan antara darah dan cairan Dianial.
Transplantasi ginjal sekarang ini lumayan umum. Transplantasi yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990 menerima Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran.
Transplantasi ginjal dapat dilakukan secara "cadaveric" (dari seseorang yang telah meninggal) atau dari donor yang masih hidup (biasanya anggota keluarga). Ada beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk kecocokan lebih bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasi dan ginjal tersebut cenderung memiliki jangka hidup yang lebih panjang.
Asidosis tubulus renalis (bahasa Inggris: Renal tubular acidosis, RTA) adalah suatu penyakit ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.
Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.

Dampak
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:
• Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
• Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
• Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
• Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
• Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
• Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.

Sebab
Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).

Penyembuhan
Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).
Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).
Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.
Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Gejala
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

Pencegahan
Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

Batu kalsium
Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
1. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
2. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Batu asam urat
Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.
Asidosis tubulus renalis (bahasa Inggris: Renal tubular acidosis, RTA) adalah suatu penyakit ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.
Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.

Dampak
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:
• Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
• Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
• Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
• Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
• Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
• Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.

Sebab
Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).

Penyembuhan
Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).
Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).
Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.
Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.
Urologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan pada saluran kemih dan genital pada laki-laki dan saluran kemih wanita.
Dalam penetalaksanaan kelainan saluran kemih dan genital ini, ilmu urologi mendalami aspek medis dan aspek operatif.
Sebagian masyarakat belum mengetahui atau belum akrab dengan dokter urologi (urologist) walaupun kasus-kasus urologi sangat banyak.
Sebagian kita barangkali ada yang mengeluh:
• berkemih jadi sering, berkemih mengedan dan tidak lampias, atau menetes pada akhir berkemih.
• nyeri kolik dengan urine kemerahan atau berdarah, nyeri saat berkemih
• urine keruh, atau pernah kencing berpasir atau berbatu.
• beser atau inkontinensia.
• atau ada kelainan bawaan pada alat genital, spt testis tidak satu atau kedua sisi, muara uretra tidak pada ujung kemaluan(hypospadia).
• Kelainan ereksi/disfungsi ereksi dalam kelompok disfungsi seksual
• kelainan infertilitas atau kemandulan pada laki-laki
Hal tersebut diatas adalah beberapa contoh keluhan atau kelainan yang berhubungan dengan urologi. Aspek medis dalam urologi dimaksudkan penatalaksanaan suatu kelaianan urologi dilakukan secara preventif atau pengobatan (medikamentosa)yang bukan tindakan operasi, sedangkan aspek operatif meliputi tindakan operasi yang dimulai dari yang tidak invasif sampai kepada tindakan yang sangat invasif. Sebagai contoh; seorang yang di diagnosis dengan batu ginjal dengan ukuran batu kecil (<0.5 mm)dan tidak ditemukan tanda-tanda sumbatan secara radiologis orang tersebut dapat dianjurkan pengobatan ekspektatif yakni menunggu selama 2 mgg dengan banyak minum dan oleh raga, sebaliknya bila batu cukup besar mungkin terdapat banyak pilihan tindakan dapat mulai yang tidak atau kurang invasif seperti ESWL (extra-corporal shock wave lithotripsy, PCNL,URS dengan litotriptor/pemecah batu khusus atau menggunakan laser.Tindakan yang paling invasif adalah dengan operasi terbuka.

MEDIA UNTUK NEISSERIA GONORHOE

NEISSERIA GONORRHOEAE
Neisserriae Gonorrhoeae termasuk dalam spesies Neisseria. Neisseria merupakan cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari neisseriae lain. Gonococci biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain.
Gonococci menampakan beberapa tipe morfologi dari koloninya, tetapi hanya bakteri berpili yang tampak virulen. Gonococci memiliki gen yang jamak, namun hanya satu gen yang dimasukkan ke dalam daerah penampakan. Gonococci menghilangkan seluruh atau sebagian dari gen pilin yang lain. Mekanisme ini membuat gonococci dapat muncul dalam berbagai bentuk molekul pilin sepanjang waktu. Gonococci yang berbentuk koloni yang pekat (opaque) saja yang diisolasi dari manusia dengan gejala urethritis (peradangan uretra) dan dari kultur uterine cervical pada siklus pertengahan
STRUKTUR ANTIGEN
N. gonorrhoeae adalah antigen yang heterogen dan mampu berubah struktur permukaannya pada tabung uji (in vitro) yang diasumsikan berada dalam organisme hidup (in vivo) untuk menghindar dari pertahanan inang.
A. Pili : pili adalah tentakel berbentuk rambut yang dapat memanjang hingga beberapa mikrometer dari permukaan gonococci. Perpanjangan tersebut menempel pada sel inang dan resisten terhadap fagositosis.
B. Por : por membesar hingga mencapai membran sel gonococci. Ini terjadi di dalam trimer untuk pori-pori pada permukaan melalui nutrisi yang masuk ke dalam sel. Berat molekul por sangat bervariasi dari 34000 hingga 37000.
C. Opa : protein ini berfungsi dalam adhesi gonococci di dalam koloni dan dalam penempelan gonococci pada sel inang, khususnya sel-sel yang menampilkan antigen karsinoembrionik. Opa terdapat pada gonococci dari koloni pekat tapi mungkin tidak terdapat pada koloni transparan.
D. Rmp : protein ini secara antigen tersimpan di semua gonococci. Protein ini adalah reduction-modifable protein (Rmp) dan mengubah berat molekulnya pada saat terjadi reduksi. Mereka bergabung dengan Por saat pembentukan pori-pori pada permukaan sel.
E. Lipooligosakarida (LOS) : berbeda dengan batang enterik gram negatif, gonococci LPS tidak memiliki rantai antigen-O panjang dan disebut dengan lipooligosakarida.
PATOGENESIS, PATOLOGI, DAN TEMUAN KLINIS
Gonococci yang berbentuk koloni yang pekat (opaque) saja yang diisolasi dari manusia dengan gejala urethritis (peradangan urea) dan dari kultur “uterine cervical” pada siklus pertengahan. Gonococci yang koloninya berbentuk transparan diisolasi dari infeksi urethral yang tidak bergejala, dari menstruasi dan dari bentuk invasif dari gonorrhea, termasuk salpingitis dan infeksi diseminasi.
Gonococci menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan; hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah berwarna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala. Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar ke urethra dan vagina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen. Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.
Bakterimia yang disebabkan oleh gonococci mengarah pada lesi kulit (terutama Papula dan Pustula yang hemoragis) yang terdapat pada tangan, lengan, kaki dan tenosynovitis dan arthritis bernanah yang biasanya terjadi pada lutut, pergelangan kaki dan tangan. Endocarditis yang disebabkan oleh gonococci kurang dikenal namun merupakan infeksi yang cukup parah. Gonococci kadang dapat menyebabkan meningitis dan infeksi pada mata orang dewasa; penyakit tersebut memiliki manisfestasi yang sama dengan yang disebabkan oleh meningococci.
Opthalmia neonatorum yang disebabkan oleh gonococci, yaitu suatu infeksi mata pada bayi yang baru lahir, didapat selama bayi berada di saluran lahir yang terinfeksi. Gonococci yang menyebabkan infeksi lokal biasanya sensitif terhadap serum tetapi relatif resistan terhadap antimikroba. Sebaliknya, gonococci yang masuk ke aliran darah dan menimbulkan infeksi yang luas biasanya resisten terhadap serum tapi mungkin cukup sensitif terhadap penicillin dan obat antimikroba lainnya.
MEDIA
Teori dasar :
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangbiakan pada suatu substrat yang dinamakan medium. Medium untuk pertumbuhan mikroba ini memenuhi persyaratan nutrien yang dibutuhkan mikroba tersebut. Kebutuhan dasar mikroba antara lain : air, karbon, energi, mineral, dan faktor tumbuh.
Penggolongan media :
Secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Media hidup
 Media buatan, yaitu media yang dibuat dari kumpulan zat-zat tertentu.
Media buatan di bagi menjadi 3,
1. Berdasarkan susunan kimia
• Media anorganik
• Media organic
• Media sintetik
• Media non sintetic
2. Berdasarkan konsistensi
• Media cair / liquid
• Media padat / solid
• Media setengah padat / semi solid
3. Berdasarkan fungsinya
• Media diperkaya
• Media selektif
• Media penyubur
• Media exclusive
• Media identifikasi

Media terdiri dari 3 macam bentuknya, yaitu : medium cairan, padatan, dan semisolid. Perbedaan ini disebabkan oleh ada tidaknya bahan pemadatan. Bahan pemadatan dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar adalah media yang paling umum digunakan. Medium cairan tidak menggunakan bahan pemadat sedangkan medium padatan dan semisolid menggunakan bahan pemadat.

Pengertian Media
Media adalah pembenihan substrat atau dasar makanan untuk menumbuhkan dan membiakkan suatu mikroorganisme. Media yang baik bagi pemeliharaan mikroorganisme ialah yang mengandung unsure-unsur makanan yang diperlukan, dapat berupa garam-garam anorganik seperti protein, peptone, asam-asam amino dan vitamin-vitamin. Bahan-bahan makanan yang disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut kultur media. Sedangkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada suatu kultur media disebut kultur.

Fungsi Media
Media dapat berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat berfungsi untuk mempelajari sifat-sifat koloni/pertumbuhan, sifat-sifat biokimiawi mikroorganisme. Selain itu dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran dapat berfungsi untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.
Syarat-syarat membuat media
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat media adalah :
1. Media harus mengandung semua unsur makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.
2. Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme.
3. Media harus dalam keadaan steril sebelum ditanami mikroorganisme yang dimaksud, jadi tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang lain yang tidak diharapkan
4. Tidak mengandung zat penghambat.
5. Temperature / suhu sesuai.

Komposisi Media
Di Laboratorium mikrobiologi, untuk pekerjaan rutin biasanya dibuatkan media standar yang terdiri dari : kaldu, pepton, karbohidrat. Jika diperlukan media padat, dapat ditambahkan agar. Media standar ini disediakan untuk mempermudah macam-macam media yang dikehendaki sesuai dengan tujuannya. Misalnya membuat media agar miring, untuk membiakkan mikroorganisme, media agar darah untuk membiakkan kuman yang memerlukan darah, media agar dam lempeng, untuk melihat hemolisis dan lain-lain.
Pada hakekatnya komposisi media yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme seperti pada habitat aslinya (kondisi alamiah). Oleh karena itu, jika ingin membiakkan mikroorganisme yang dapat hidup di usus manusia misalnya, maka harus menggunakan media tertentu yang dapat hidup diusus manusia misalnya, maka harus menggunakan media tertentu yang dilakukan dengan bermacam-macam media diperkaya, media selektif , dan media differensial. Sedangkan pengereman (inkubasi) media harus dilakukan pada suhu 370 C, yaitu suhu yang sesuai dengan tubuh manusia.
Dewasa ini untuk keperluan penelitian maupun pekerjaan di laboratorium banyak dipermudah dengan adanya bermacam-macam media yang tersedia dalam bentuk serbuk kering. Serbuk kering ini sudah siap dipakai.artinya tidak perlu lagi menentukan pH nya, sebab hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu pada pembuatan serbuk. Sehingga untuk menyiapkan media cukup mengikuti aturan pakai yang dituliskan pada tabel. Misalnya sekian gram serbuk kering dilarutkan dalam sekian liter mililiter air suling, kemudian disterilkan.

MEDIA UNTUK NEISSERIA GONORRHOE

1. MEDIA SELEKTIF
Media selektif (selective medium) adalah media yang ditambah zat kimia tertentu
yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif. Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Media selektif yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah THAYER MARTIN.
Komposisi Thayer martin :
• Vankomisin , media yang mampu menghambat pertumbuhan kuman bentuk coccus gram (+), meskipun beberapa organisme Gram-positif seperti Lactobacillus dan Pediococcus secara intrinsik tahan;
• Colistin , yang ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan kuman bentuk batan gram (-) , kecuali organisme Neisseria, meskipun beberapa organisme Gram-negatif lainnya seperti Legionella juga tahan;
• Nistatin , yang dapat membunuh sebagian jamur .
• Kotri , yang menghambat organisme Gram-negatif, terutama mengerumuni proteus
2. MEDIA TRANSPORT
Media transport adalah perbenihan yang digunakan untuk mengirim specimen dari satu tempat ke laboratorium.
Media transport yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah Carry and Blair
Komposisi Carry and Blair :
• Sodium thioglycollate 1,5 gr
• Disodium phosphate 1,1 gr
• Sodium chloride 5,0 gr
• Agar 5,0 gr
• Calcium chloride 1% 9,0 ml
• Distilled water 1000 ml
Cara pembuatan media :
 Larutkan dengan pemanasan 1,5 gr disodium phosphatase, 5 gram sodium chloride dan 5 gr agar-agar dalam 990 ml air suling.
 Dinginkan sampai 50°C dan tambahkan 9 ml calcium chloride 1% sampai ph mencapai 8,4.
 Uapkan selama 15 menit dalam waterbath.
 Sterilkan di autoclave 121°C selama 15 menit.
 .biarkan agak dingin, tuang secara aseptis dengan pembakar

3. MEDIA PENYUBUR
Adalah perbenihan yang digunakan untuk memperbanyak bakteri baik yang ada didalam spesimen.
Media penyubur yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah KPD
Komposisi KPD :
 Air pepton :
• Pepton 10 gram
• Nacl 5 gram
• Aquadezt 1 liter
 Darah 5%
Cara pembuatan :
• Larut pepton dan natrium klorida dalam air aquades dengan pemanasan. menyesuaikan pH sampai 7,2. Pindahkan dalam tabung tes , sterilkan dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit.Tambahkan darah 5% dan

4. MEDIA IDENTIFIKASI
Adalah perbenihan yang hanya dapat ditumbuhi segolongan bakteri saja, sedangkan bakteri lain nya tidak tumbuh dan dapat dibedakan koloni spesies satu dengan yang lainnya.
Media identifikasi yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah BAP
Komposisi media BAP:
• Nutrient agar 100 ml
• Darah domba 10 ml
Cara pembuatan media BAP :
 Sterilkan petri sesuai kebutuhan (oven 175°C selama 90 menit).
 Lakukan penimbangan sesuai perhitungan, masukkan becker glass.
 Tambahkan aquadest yang sudah diukur.
 Tutup Erlenmeyer dengan kapas.
 Masukkan ke dalam waterbath.
 Ukur ph dengan kertas ph, sesuaikan dengan ph media.
 Tutup mulut Erlenmeyer dengan kertas dan karet.
 Sterilkan di autoclave 121°C selama 15 menit.
 Biarkan agak dingin, tambahkan secara aseptis darah 5% (dalam 100 ml media mengandung 5 ml darah) campur.
 Tuang secara aseptis ke petri steril.
 Biarkan memadat, bungkus dengan kertas dengan posisi terbalik, simpan dalam almari es.


koloni pada media BAP

MEDIA BAKTERI HAEMOPHILUS SP

A. HAEMOPHILUS SP
Haemophilus merupakan merupakan golongan bakteri kecil, gram-negatif pleomorfik,untuk mengisolasikannya dibutuhkan perbenihan diperkaya yang biasanya mengandung darah atau turunannya.Dari genus Haemophilus disebut haemophilic karena bakteri golongan ini membutuhkan faktor pertumbuhan yang terdapat di dalam darah.
Haemophilus sp
Kingdom Bacteria
Phylum Proteobacteria
Class Gamma Proteobacteria
Ordo Pasteurellales
Family Pasteurellaceae
Genus Haemophilus
Spesies H. influenzae
H. aegyptius
H. aphrophilus
H. ducrey
H. haemoglobinophilus
H. haemolitycus
H. parainfluenzae













Haemophilus influenzae grup B (HiB) merupakan penyebab penyakit yang penting pada manusia. Haemophilus influenza termasuk bakteri patogen respiratori pada nasofaring anak – anak dan orang tua. Bakteri ini mempunyai kapsul, tidak bergerak, Gram negatif, dan berbentuk seperti tongkat (coccobacillus). Bakteri ini bersifat anaerob fakultatif dan untuk pertumbuhannya di media kultur membutuhkan faktor X (hemin, untuk mensintesis enzym yang mengandung heme seperti sitokrom, katalase dan oksidase) dan faktor V (NAD atau NADP). H. influenzae B hanya ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat ditemukan di saluran nafas bagian atas pada 0,5-3% anak-anak. WHO memperkirakan di negara yang tidak memberlakukan imunisasi HiB, HiB dapat ditemukan pada 30% anak. Meskipun mereka mungkin tidak menunjukkan gejala klinis, namun mereka dapat menularkan bakteri ini ke sekitarnya. Bakteri ini menyebar melalui kontak langsung, atau melalui droplet pernafasan.Infeksi H. influenza sering ditemukan pada anak usia 6 bulan sampai 4-5 tahun. Bakteri ini dapat melakukan invasi memasuki pembuluh darah. Bakteri ini dapat menyebabkan meningitis (paling sering), epiglottitis, pneunomia, empyema, artritis septik, osteomyelitis, perikarditis, selulitis, otitis media, dan sinusitis. Infeksi pada orang dewasa biasanya merupakan infeksi sekunder karena ada penurunan daya tahan tubuh.

B. MEDIA
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi/zat makanan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri.

1. Media transport untuk Haemophilus sp.
a. Media Stuart
Ditemukan oleh Dr. R.D Stuart,merupakan media transport sampel swab pertama.

Komposisi media :
Sodium Glycerophosphate 10.0 g
Calcium Chloride 0.1 g
Mercaptoacetic Acid 1.0 ml
Distilled Water 1.0 liter



Cara pembutan
1) larutkan 14.1 gram medium dalam satu liter air suling.
2) Panaskan sambil diaduk hingga mendidih satu menit.
3) Masukkan kedalam botol atau tabung bertutup ulir,
4) Sterilkan dengan autoclave 121ᴼC selam 15 menit.
5) Diamkan pada suhu kamar


b. Media Cary Blair
Media Cary Blair adalah modifikasi dari Media Stuart asli,tapi khusus dipakai untuk media transport dari sampel untuk isolasi kuman pathogen

Komposisi media :
Disodium Hydrogen Phosphate 1.10 g
Sodium Thioglycollate 1.50 g
Sodium Chloride 5.00 g
Calcium Chloride 0.09 g
Bacteriological Agar 5.60 g
Distilled Water 1.0 liter

Cara pembuatan :
1) Timbang 1,5 g Sodium Thioglycollate
2) 1,1 g Disodium Hydrogen Phosphate , 5 g Bacteriological Agar , larutkan dengan aquadest 990 ml , diamkan pada suhu 50ᴼ C dan tambahkan 9 ml larutan Calcium Chloride 1 %
3) Sesuaikan pHnya menjadi 8,4.
4) Masukkan 7 – 10 ml kedalam botol bertutup ulir
5) Sterilkan dengan Autoclave selama 15 menit.simpan pada suhu kamar



c. Media Ameis
Amies medium merupakan modifikasi dari media Stuart.Glycerophosphate ini digantikan oleh fosfat anorganik dan metilen biru dengan arang farmakologis.
Kalsium dan magnessium juga ditambahkan, dengan demikian
mempertahankan permeabilitas sel bakteri.Media ini telah mendukung kelangsungan hidup organisme seperti Trichonomas sp, sp Neisseira.., Haemophilus sp, Corynebacteria, streptococus, Enterobacteriaceae, dll untuk 3 hari, meskipun pemulihan mikroorganisme lebih baik jika berbudaya dalam 24 jam pertama.Transport Amies tersedia dengan atau tanpa arang.
Kapas telah disterilkan oleh irradation.

Komposisi Media :
Sodium Chloride 3.00 g
Potassium Chloride 0.20 g
Calcium Chloride 0.10 g
Magnesium Chloride 0.10 g
Monopotassium Phosphate 0.20 g
Disodium Phosphate 1.15 g
Sodium Thioglycollate 1.00 g
Distilled Water 1.00 liter


2. Media Isolasi untuk Haemophilus sp.
a. Media Chocolate Agar
Agar Chocolate adalah medium pertumbuhan non-selektif diperkaya. Ini adalah varian dari plat agar darah. Ini berisi sel-sel darah merah, yang telah segaris dengan pemanasan sangat lambat sampai 56 ° C. Agar Cokelat digunakan untuk bakteri pernafasan, seperti Haemophilus influenzae. Bakteri ini membutuhkan faktor pertumbuhan, seperti NAD dan hematin, yang berada di dalam sel darah merah, Agar coklat sama seperti agar darah tetapi pada agar coklat,darah yang digunakan di lisiskan terlebih dahulu sebelum dimasukan ke larutan agar. Setelah darah lisis sel eritrosit mengeluarkan bahan-bahan intraseluler seperti haemoglobin, hemin,dan koenzim nicotinamide adenine dinucleotida (NAD) yang dapat digunakan oleh bakteri yang sukar tumbuh. Darah yang lisis memberikan warna coklat pada media sehingga disebut dengan agar coklat. Biasanya bakteri patogen yang tumbuh pada media agar coklat yaitu: Neisseria meningitidis ,Haemophilus spp (terlibat dalam infeksi saluran pernafasan dan telinga)

Haemophilus sp. culture on chocolate agar

Haemophilus influenzae colonies growing on Chocolate Agar Incubated in CO2 for 24 hours at 35 deg. C.

Komposisi Media :
Proteose Peptone 15.0gm
Sodium Chloride 5.0gm
Dipotassium Phosphate 4.0gm
Monopotassium Phosphate 1.0gm
Corn Starch 1.0gm
Hemoglobin, Bovine 10.0gm
KoEnzyme Enrichment 10.0ml
Agar 10.0gm

Cara Pembuatan :
Chocolate Agar
1) Cairkan Nutrient Agar sterildengan cara di autoclave pada suhu 75°C
2) Tambahkan darah kedalam Nutrient Agar cair tersebut dan biarkan di suhu 75°C,
3) setelah itu campur sampai Homogen ditandai warna coklat yang merata
4) Masukkan kedalam petri atau kedalam tabung Reaksi sesuai keinginan biarkan pada suhu kamar beberpa menit sampai media memadat

Media Untuk Salmonella sp dan Shigella sp

A. Media

1. Definisi
Suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi / zat makanan yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme ( bakteri, virus, jamur,

2. Macam media menurut fungsinya
a. Media selektif
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.

b. Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah,serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu.
c. Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari bakteri lainnya yang sama-sama tumbuh dalam media perbenihan berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni, media Mac conkey agar merupakan media diferensial dan slektif karena tidak dapat menumbuhkan bakteri gram positif
d. Media transport
Media yang digunakan sebagai transport spesimen untuk suatu pemriksaan
e. Media uji biokimia
Media untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi biokimia



B. Kuman Salmonella dan Shigella

1. Salmonella
a. Taksonomi
Kindom : Bakteria
Filum: Proteobakteria
Kelas: Gamma Proteobakteria
Ordo: Enterobakteriales
Famili: Enterobakteriakceae
Genus: Salmonella
Lignieres 1900

b. Fisiologi
Kuman berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae). Kuman tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob, pada suhu 15 - 41oC (suhu pertumbuhan optimum 37oC) dan pH pertumbuhan 6–8.

c. Morfologi koloni
1) Pada blood agar koloni besar, bentuk bulat, permukaan agak cembung, licin,
jernih
2) Pada Mc Conkey, koloni tidak berwarna, tidak meragi laktosa
3) pada agar Wilson Blair koloni kuman berwarna hitam berkilat logam akibat
pembentukan H2S

d. Morfologi mikroskopik
1) gram negatif
2) batang pendek
3) susunan tidak teratur

2. Shigella
a. Taksonomi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Shigella
Castellani & Chalmers 1919

b. Morfologi mikroskopis :
1) gram negatif
2) bentuk batang pendek
3) susunan tidak teratur
4) tidak berflagel, tidak berkapsul, tidak Berspora

c. Morfologi makroskopis
1. Pada Mc Conkey agar,warna koloni tidak berwarna,tidak meragi laktosa
kecuali Shigella sonnei
2. pada SS agar, koloni kecil dan halus, tidak Berwarna

C. Media untuk Salmonella Shigella

1. Media Transport
a. Carry and blair
Media carry and blair adalah media transport Untuk kuman patogen usus(salmonella,shigella,vibrio,campylobacter). Semua spesimen tinja yg memerlukan waktu pengiriman lbh dari satu jam harus menggunakan media ini

2. Media Penyubur
a. Selenit
Media ini digunakan untuk mengadakan isolasi spesies Salmonella dari spesimen-spesimen seperti urin dan feses. Sodium selenit merupakan inhibator terhadap Eschericia coli dan beberapa spesies dari Shigella

Media ini mengandung pepton dari daging, laktosa, sodium selenitte, dipotassium hydrogen phospatase, potassium dihidrogen phospatase, selenite menghambat pertumbuhan bakteri coliform enteric dan enterocccus,sebagian besar pada saat 6-12 jam pertama dari inkubasi. Salmonella, proteus, pseudomonas tidak dihambat. Adanya pertumbuhan pada media dapat dilihat warna media yang menjadi keruh.

b. Gram Negative Broth ( GN Broth )
Media selektif gram negatif digunakan untuk pembiakan bakteri patogen saluran pencernaan ( salmonella spp dan shigella spp) dari spesimen faeces dan rectal swab. Larutan berisi beberapa bahan aktif termasuk natrium sitrat dan natrium deoksikolat yang menghambat pertumbuhan organisme gram positif dan mempercepat pertumbuhan bakteri gram negatif. Untuk mengoptimalkan selektfitas media, GN broth setelah diinkubasi 6-8 jam setelah penanaman pertama harus diisolasi ulang dan diinkubasikan kembali, apabila melewati waktu tersebut bakteri nonenterik patogen akan tumbuh melampaui patogen.
3. Media diferential
a. Media Mac Conkey ( MC )
Media Mac Conkey adalah untuk menumbuhkan bermacam-macam kuman khususnya untuk kuman gram negatif basil seperti Salmonella, Shigella, Hidrocolera, E.Coli.

1) Kandungan media
a) Pepton sebagai sumber nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri
b) Laktosa sebagai sumber energi dan bahan karbohidrat
c) Bile salt dan kristal violet sebagai penghambat tumbuhnya bakteri gram positif (+)
d) NaCl sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmosis pada media
e) Neutral red sebagai indikator untuk mengetahui terbentuk tidaknya asam karena pemecahan karbohidrat
f) agar sebagai bahan pemadat media dan tempat tumbuhnya mikroba atau bakteri

2) Komposisi
a) Pepton 17 g
b) polipepton 3 g
c) Laktosa 10 g
d) Garam empedu 1,5 g
e) Natrium klorida 5 g, agar 13,5 g
f) Neutral red 0,03 g
g) Kristal violet 0,001 g
h) Aquadest s.d. 1 liter
i) pH 7,1


4. Media Selektif

a. SS agar
Salmomella shigella agar adalah media selektif untuk mengisolasi kuman Salmonella sp dan Shigella sp dari sampel feses,urin, dan makanan. Untuk khusus isolasi kuman shigella Media ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan terhambat.
1) Media ini tersusun dari beberapa macam bahan yaitu :
a) Campuran Ekstrak daging dan pepton menyediakan kebutuhan nitrogen
b) Vitamin, mineral, dan asam amino diperlukan untuk pertumbuhan
c) Campuran bile salt, sodium sitrat, dan brilliant green menghambat bakteri gram positif, sebagian besar bakteri coliform dan pertumbuhan swarming Dari Proteus Sp.Sehingga kuman Salmonella sp dan Shigella sp dapat tumbuh dengan baik.
d) Neutral red sebagai indikator
e) Ferric citrate mendeteksi adanya H2S yang dihasilkan bakteri seperti Proteus dan beberapa strain dari Salmonella akan terbentuk koloni dengan titik hitam ditengah.

2) Pembuatan
a) Komposisi ( g/l )
(1) Laktosa : 10,00
(2) Campuran bile salt : 8,50
(3) Natrium sitrat : 8,50
(4) Natrium thiosulfat : 8,50
(5) Ekstrak daging : 5,00
(6) Campuran pepton : 5,00
(7) Fe (III) citrate : 1,00
(8) Neutral red : 0,02
(9) Brilliant Green : 0,0003
(10) Agar-agar bakteri : 12,0

b) Prosedur pembuatan :

(1) Larutkan 60 gram media dalam 1 liter air destilasi
(2) Campur dengan baik sampai diperoleh campuran yang homogen.
(3) Panaskan sampai mendidih satu menit, jangan diautoklaf.
(4) Dinginkan sampai suhu 45-50 OC tuang ke dalam petri.
(5) Simpan pada suhu 8-15oC dengan pH 7,0 ± 0,1.
(6) Media akan berwarna merah muda – merah.


3) Karakteristik koloni yang tumbuh.
Bakteri yang tidak meragi laktosa membentuk koloni yang bersih transparan dan tidak berwarna Bakteri koliform pertumbuhannya akan terhambat dengan membentuk koloni yang kecil, berwarna merah muda sampai merah.
Bakteri Pertumbuhan Warna koloni
Escherichia coli Dihambat -
Enterobacter aerogenes Dihambat sebagian Cream-pink
Salmonella enteridis Baik Tidak berwarna
inti hitam
Salmonella typhi Baik Tidak berwarna
inti hitam
Salmonella typhimurium Baik Tidak berwarna
inti hitam
Sgigella flexneri Baik Tidak berwarna
Enterococcus faecalis Dihambat -




b. Xylose Lysine Deoxycholate
XLD adalah media selektif dan diferensial kuman enterobacteriaceae khususnya untuk salmonella sp dan shigella sp. Media XLD dapat dikombinasikan dengam media penyubur Gram Negative Enrichment broth untuk mendapatkan isolasi yang lebih baik.
Pada pH ini kuman Salmonella menghasilkan H2S, H2S akan mereduksi tiosulfat dan besi dengan membentuk warna hitam pada koloni. Natrium deoksikolat akan menghambat bakteri Gram (+) dan bakteri gram (-) non enterik.

Media ini direkomendasikan oleh United States Pharmacopeia XX (1980)

1) Komposisi
a) xilosa 3,50 g
b) lisin 50 g
c) laktosa 7,50 g
d) sukrosa 7,50 g
e) natrium klorida 50 g
f) yeast extract 3,0 g
g) fenol red 0,08 g
h) agar 13,50 g
i) natrium deoksikolat 2,50 g
j) natrium tiosulfat 6,80 g
k) ferric ammonium citrate 0,80 g
l) aquadest s.d. 1 liter
m) pH 7,4

2) Karakteristik koloni

Penampakan Koloni Mikroorganisme
• Warna koloni seperti warna media (merah)
• Semi transparan
• Terkadang dengan inti hitam Salmonella
• Oranye
• sedikit keruh (opaque) Salmonella typhosa
• Warna koloni seperti warna media
• Transparan (merah) Shigella
Providencia
Pseudomonas
• Kuning, transparan
• Dikelilingi zona kuning
• Inti hitam Proteus vulgaris
Proteus mirabilis


5. Media uji biokimia
a. KIA ( Klinger Iron Agar)
1) Untuk menguji adanya:
a) H2S
b) Fermentasi karbohidrat
c) Gas

b. SIM ( Sulfit Indol Motility )
1) Digunakan untuk uji
a) H2S
b) Indol
c) Motilitas bakteri
c. Urea
Untuk menguji fermentasi urea

d. Citrat
Digunakan untuk mengetahui apakah bakteri menggunakan citrat sebagau sumber karbon atau tidak.

e. MR / VP
1) MR
Untuk mengetahui adanya pembentukan asam

2) VP
Untuk menguji adanya acetoin

f. PAD
Digunakan untuk menguji adanya phenyl piruvat

g. Media gula-gula
Untuk mengetahui adanya fermentasi berbagai macam jenis karbohidrat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites