Rabu, 15 Juni 2011

MITOS HIPNOTIS


Hypnosis atau hipnotis, sebuah katayang semakin sering kita dengar, kata yang menimbulkan perasaan was-was dan seram, sekaligus memunculkan berbagai pertanyaan dan perasaan ingin tahu kita, makhluk seperti apakah sebenarnya Hipnotis ini? Apakah hipnotis itu ilmu sihir yang menggunakan kekuatan gelap? Atau juga semacam ilmu gendam yang bisa digunakan untuk menguasai pikiran orang lain, ilmu yang sering digunakan dalam kasus-kasus penipuan yang sering diberitakan di media massa? Benarkah ilmu hipnotis itu sesat dan berbahaya?

Pertanyaan semacam ini sering kali muncul ketika seseorang untuk pertama kalinya mendengar tentang hipnotis. Hal ini disebabkan oleh banyaknya persepsi negatif tentang hipnotis yang masih beredar di masyarakat luas dan persepsi negatif tersebut muncul akibat dari acara TV Show (Stage Hypnosis) dan film horor yang memberikan kesan bahwa seorang hypnotist (juru hipnotis) memiliki kekuatan supranatural yang mampu menguasai pikiran siapa saja. Di samping itu, rasa takut itu juga muncul sebagai akibat dari berita-berita ten- tang kejahatan dan penipuan yang konon menggunakan metode Hipnotis, saat seseorang dibuat menjadi tidak sadar untuk kemudian dikuras harta bendanya.

Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, saya akan memulai dari mitos-mitos yang masih beredar di masyarakat luas:
Mitos 1
Hipnotis itu berhubungan dengan mistik dan klenik, dan untuk mempelajarinya biasanya digunakan mantra atau isian (sering sekali saya mendapat Hypnosis atau Hipnotis pertanyaan apakah Hipnotis itu ilmu sihir dan bahkan ada yang bertanya apakah hipnotis itu bisa dipelajari dari jarak jauh).

Fakta I
Hipnotis itu tidak ada hubungannya dengan mistik atau klenik, melainkan adalah salah satu dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada. Hipnotis untuk pertama kalinya dikembangkan secara ilmiah sejak abad ke-17 oleh seorang dokter di Wina yang bernama dr. Franz Anton Mesmer, kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh dokter-dokter di Eropa pada saat itu (baca Sejarah Perkembangan Hipnotis).

Mitos 2
Hipnotis itu sesat dan berbahaya, oleh karena itu harus dihindari.

Fakta I
Sebenarnya Hipnotis adalah fenomena alamiah yang sudah kita alami sehari-hari tanpa kita sadari. Ketika Anda sedang membawa mobil dan tersesat karena sedang memikirkan hal lain, atau ketika Anda sedang membaca buku atau menonton film yang menarik sehingga Anda terbawa ke dalam alur ceritanya. Bahkan, ketika seorang ibu menidurkan anaknya dengan mengelus kepala atau menepuk-nepuk dengan lembut, sebenarnya tanpa disadari sang ibu tersebut sudah menggunakan teknik hipnotis untuk menidurkan anaknya.

Mitos 3
Ketika seseorang berada dalam kondisi terhipnotis, orang tersebut akan kehilangan kesadarannya sehingga berada di bawah kontrol penuh sang hypnotist (seperti yang sering ditayangkan di TV).

Fakta
Ketika berada dalam kondisi trance, suyet (orang yang dihipnotis) masih sadar dan bisa mendengarkan suara di sekelilingnya, dan umumnya setiap soot suyet tersebut masih bisa membuka mata dan bangun (kecuali suyet dengan tingkat sugestibilitas yang tinggi dan masih belum tahu caranya untuk mengontrol “kelebihannya”). Malah dalam kondisi terhipnotis, seorang suyet memiliki lebih banyak kontrol atas pikiran, emosi dan bahkan sampai ke fungsi tubuhnya, yang dalam kondisi biasa tidak bisa dilakukan, misalnya memper-lambat pernapasan dan detak jantung, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan atau memperlambat metabolisme, mempercepat penyembuhan sebuah luka, mengontrol stres, rasa takut, dll., dan justru karakteristik inilah yang digunakan dalam hipnoterapi dengan tujuan untuk mempercepat sebuah proses terapi.

Mitos 4
Hipnotis hanyalah untuk orang yang mengalami gangguan emosional saja.

Fakta
Memang pada awalnya Hipnotis digunakan untuk mengatasi penyakit yang ditimbulkan oleh pikiran (penyakit psikosomatis), tapi karena sudah terbukti efektif dalam memunculkan perilaku positif dengan cepat, sekarang Hipnotis juga digunakan untuk menggali dan mengembangkan potensi dirt untuk motivasi dan menerapkan disiplin dirt untuk belajar dengan cepat, untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, kecanduan, dalam olahraga supaya bisa belari lebih cepat dan memiliki daya tahan yang lebih lama, serta dalam pekerjaan dan bisnis, terutama dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan persuasi.

Mitos 5
Mudah terhipnotis adalah sebuah kelemahan.

Fakta
Hipnotis bukanlah sebuah pertarungan mental, melainkan sebuah proses yang membutuhkan ker-ja sama dan komunikasi antara juru hipnotis (operator) dan suyet. Bahkan, dalam konteks tertentu, mudah terhipnotis itu bisa menjadi sebuah kelebihan kalau tahu bagaimana arra mengontrolnya. Salah satu contoh kelebihannya adalah dengan hipnotis seseorang mampu mengontrol dan bahkan menghilangkan rasa sakit (anesthesia) ketika dibutuhkan.

Mitos 6
Dibutuhkan kharisma dan kesaktian tertentu untuk bisa menghipnotis dengan efektif.

Fakta
Hipnotis adalah sebuah keterampilan yang bisa dipelajari setiap orang. Dalam sebuah sesi hipnotis, sebenarnya seorang hypnotherapist hanya bertindak sebagai fasilitator yang membimbing suyet untuk melakukan self hypnosis dengan efektif Jadi, bisa dikatakan bahwa hampir semua hipnotis adalah self hypnosis.

Mitos 7
Untuk belajar hipnotis dibutuhkan bakat khusus.

Fakta
Karena hipnotis adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dikembangkan secara ilmiah, tentu saja setiap orang bisa mempelajarinya, sama halnya seperti belajar ilmu psikologi dan ilmu pengetahuan lainnya.

Mitos 8
Untuk menanamkan sebuah sugesti, sese-orang harus dibuat “tidur” dulu.

Fakta
Kondisi terhipnotis yang sugestif tidak sama dengan tidur, yang terjadi hanyalah perubahan kesadaran, yaitu dari kesadaran normal yang kita alami sehari-hari ke kesadaran lain. Suyet diminta untuk menutup mats hanya supaya lebih mudah berkonsentrasi dan untuk mempercepat perubahan kesadaran.

Jadi, kesimpulannya: Hipnotis adalah salah satu metode psikoterapi yang menggunakan sifat alamiah trance, ketika seseorang memiliki lebih banyak kontrol atas pikiran, emosi, dan fungsi tubuhnya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya dalam waktu yang relatif cepat. Dan kondisi trance atau terhipnotis adalah sebuah kondisi alamiah yang muncul ketika perhatian seseorang fokus pada satu ide pemikiran dengan mengabaikan hal-hal yang terjadi dari Iingkungan sekitarnya, sebuah kondisi mental ketika sangat responsif terhadap sugesti.

Pustaka
Turbo Hipnotis

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites