Rabu, 15 Juni 2011

AKIBAT BURUK KEKURANGAN PROTEIN


Kekurangan zat gizi berakibat pada tidak sempurnanya pertumbuhan janin dan otak bayi. Terbukti bahwa bayi – bayi yang lahir di negara maju rata – rata memiliki berat badan 3.800 gram, sedangkan di negara berkembang kurang dari 2.500 gram. Hal ini terjadi akibat rendahnya nilai gizi makanan yang dikonsumsi ibu ketika sedang hamil.

Sebagai bukti, kebutuhan gizi untuk wanita hamil sebenarnya adalah 2.100 kalori dan 55 gram protein, tetapi ternyata hanya terpenuhi 1.700-an kalori dan 40 gram protein. Tentunya hal ini jauh di bawah angka standar minimal. Akibat kurangnya protein, bayi – bayi yang lahir berat badan rendah dan akan menjadi anak – anak yang rendah kualitas otak dan fisiknya.

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 1998, anak yang kekurangan kalori protein jumlahnya mencapai 7.000.000 jiwa dan hampir seperempatnya dalam keadaan yang mengkhawatirkan atau gawat. Kondisi ini tentunya akan mengakibatkan suramnya masa depan bangsa.

Pada anak – anak atau bayi yang kurang gizi, pertumbuhan jaringan otaknya akan terhambat. Padahal, jaringan otak, volume otak, dan kesempurnaan tumbuh jaringan otak sangat ditentukan oleh makanan.

Anak yang pertumbuhan jaringan otaknya baik biasanya menjadi anak yang cerdas, apalagi jika ditunjang faktor genetik (bawaan) dari ayah dan ibunya yang cerdas. Begitu juga dengan perkembangan fisiknya. Jaringan sel tubuh anak – anak lebih cepat tumbuhnya dibandingkan dengan orang dewasa atau orang tua.

Pertumbuhan jaringan otot dan jaringan organ dapat tumbuh dengan baik jika asupan makanan memenuhi syarat. Kekurangan gizi pada masa kehamilan kurang lebih sama akibat buruknya dengan kekurangan gizi pada masa laktasi (menyusui). Akibatnya antara lain bayi akan terhambat pertumbuhan dan kesehatannya.

Berat otak dan ukuran sel otak bayi dengan sendirinya menjadi berkurang jika selama dalam kandungan kekurangan zat gizi dan protein. Di samping itu, kekurangan gizi protein juga erat kaitannya dengan angka kematian bayi dan balita.

Dalam usia dini anak balita membutuhkan kalori dan protein yang relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Karena itu kekurangan protein energy malnutrition dapat menyebabkan angka kematian bayi semakin tinggi.

Pustaka
Gizi Tepat untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita, Oleh Dr. M.C. Widjaja.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites