Rabu, 15 Juni 2011

KOLIK DAN KEMBUNG PADA BAYI


Kolik
Kolik adalah keadaan ketika bayi menangis berjam-jam secara berlebihan. Kolik lebih sering terjadi pada tiga bulan pertama usia bayi, dapat muncul di usia 2-3 minggu, bertambah parah pada usia enam minggu, lalu menghilang di usia empat bulan. Sebenarnya, kolik adalah sakit perut yang datang secara bergelombang (spasmodik). Hingga kini, ahli medis belum dpat memastikan penyebab sesugguhnya. Namun, diduga kolik disebabkan gangguan pencernaan, misalnya kejang otot di dinding usus, udara dalam usus, atau gangguan pencernaan lain. Kolik umumnya tidak berbahaya.

Hanya saja bayi kolik menjadi sukar ditenangkan. Jika kolik terus berlanjut, bisa jadi bayi mengalami kolik serius, yang salah satu penyebabnya adalah intususepsi atau terselipnya sebagian usus di atas yang lain. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah yang menyuplai darah ke usus menjadi kaku dan tersumbat. Jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan penyumbatan usus dan terdapatnya darah dalam feses.

Sebuah riset terbaru di Swedia mengungkapkan kemungkinan penyebab kolik lainnya adalah karena ibu mengonsumsi produk susu khusus selama hamil dan menyusui. Beberapa bayi kolik dapat ditenangkan dengan tekanan pada perut mereka ketika digendong.

Kembung
Perut kembung sering diderita bayi. Keadaan ini membuat bayi tidak nyaman, sering kali membuat bayi menolak mengisap ASI atau sebaliknya mengisap ASI berlebihan untuk mengurangi rasa tidak nyamannya. Sayangnya, semakin lama bayi melakukan itu, semakin parah kembungnya. Kembung terjadi karena terlalu banyak udara masuk ke dalam pencernaan bayi saat ia menyusui atau menangis, atau saat udara dingin. Ada pula kembung yang disebabkan gangguan ginjal atau pencernaan, tetapi ini jarang terjadi pada bayi.

Untuk mengetahui apakah perut bayi kembung, rabalah perutnya. Perut kembung sedikit keras dibandingkan perut normal. Selain itu, perut kembung sering mengeluarkan suara-suara seperti udara bergerak dan jika perut ditepuk akan terdengar suara “bung-bung”. Sebaiknya jangan terlalu sering menepuk-nepuk perut bayi kembung meskipun tepukan itu pelan. Kembung bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan kecuali jika terjadi terus-menerus dan membuat bayi menangis keras. Untuk menanganinya, sendawakan bayi agar udara di perutnya keluar, balurkan minyak telon di perut, punggung, juga kakinya. Selain itu, ganti baju bayi yang basah oleh keringat dengan baju kering. Gunakan gurita agar bayi lebih hangat, tetapi jangan mengikatnya terlalu keras.

Pustaka
Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter Oleh Yunisa Priyono

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites