Makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil sangat berpengaruh pada kesehatan bayi yang dikandungnya. Seorang wanita yang menginginkan kehamilan harus mempersiapkan tubuhnya dengan baik agar proses kehamilan berjalan baik dan anak yang dilahirkan sehat.
Persiapan kondisi tubuh ini menurut dr.Inge Permadhi, Sp.GK, meliputi menjaga berat badan dalam kisaran normal, memastikan kebutuhan energi tercukupi, serta tidak kekurangan gizi atau pun anemia.
"Ibu yang kurang gizi sangat berdampak pada kualitas kesehatan janinnya. Misalnya saja jika ibu mengalami kekurangan zat besi bayinya beresiko lahir dengan berat badan rendah serta mengalami gagal tumbuh," katanya di acara Nutritalk yang digagas oleh Sari Husada di Jakarta (7/6).
Gizi yang baik juga akan mendukung proses pembuahan, kehamilan yang sehat, serta persalinan tanpa komplikasi. "Ibu yang anemia rahimnya akan kesulitan berkontraksi setelah persalinan sehingga terjadi perdarahan," papar staf pengajar dari Fakultas Ilmu Gizi FKUI ini.
Ia menambahkan, kesadarahan akan gaya hidup sehat ini seharusnya dimiliki seseorang seumur hidupnya, bukan hanya saat sedang menjalani program kehamilan.
"Tidak ada patokan berapa bulan sebelum kehamilan seorang wanita harus memiliki pola hidup sehat, idealnya seumur hidup, bahkan sejak masih anak-anak kita harus memiliki status gizi yang baik," katanya.
Ia memberi contoh kebiasaan merokok yang bisa merusak sel-sel tubuh. "Sel-sel yang buruk ini bisa saja diturunkan kepada anaknya, meski saat hamil si ibu sudah berhenti merokok," katanya.
Demikian juga kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak atau makanan yang diawetkan. Paparan zat pengawet atau zat pewarna yang berbahaya bisa meregenerasi sel-sel tubuh.
"Sebelum kehamilan yang penting kondisi tubuh ibu sehat dan status gizinya baik sehingga ibu memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan janin," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar