Tanaman lidah buaya sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Biasanya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan perawatan kulit. Tanaman ini bermanfaat sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Di samping itu, juga sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman kesehatan. Menurut catatan seorang ahli ilmu bumi berkebangsaan Arab bernama Idris, lidah buaya merupakan karya dari Pulau Socotra di Yunani dan sudah dikenal sejak abad ke-4 SM.
Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya Ethiopia, yang termasuk golongan Liliaceae. Tanaman ini mempunvai nama yang bervariasi, tergantung dari negara atau wilayah tempat tumbuh. Latin, Prancis, Portugis, dan Jerman: aloe; Inggris: crocodiles tongues; Malaysia: jadam; Cina: lu hui; Spanyol: sevilla; India: musabbar; Tibet: jelly leek; Indian: ailwa; Arab: sabbar; Indonesia: lidah buaya; dan Filipina: natau.
Tanaman lidah buaya diduga berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika. Telah dikenal sebagai obat dan kosmetika sejak berabad-abad silam. Hal ini tercatat dalam Egyptian Book of Remedies. Di dalam buku itu dikisahkan bahwa pada zaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan baku kosmetika dan pelembap kulit. Pemakaiannya di bidang farmasi pertama kali dilakukan oleh orang-orang Samaria sekitar tahun 1750 SM.
Gambar berwarna lidah buaya tertua dan catatannya dibuat di Turki pada tahun 1552 SM. Gambar tersebut saat ini masih tersimpan di Universitas Jerman, Leipzig. Catatannya berisi variasi tanaman lidah buaya sebagai bahan baku obat dan kosmetika untuk memperbaiki kulit.
Beberapa sumber menyatakan bahwa lidah buaya masuk ke Indonesia dibawa oleh petani keturunan Cina pada abad ke-17. Pemanfaatan tanaman ini di Indonesia masih sedikit, terbatas sebagai tanaman hias di pekarangan rumah dan digunakan sebagai kosmetika untuk penyubur rambut. Pada tahun 1990 petani di Kalimantan Barat mulai mengusahakan tanaman lidah buaya secara komersial yang diolah menjadi minuman lidah buaya.
Morfologi
1. Batang
Tanaman lidah buaya berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadi anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
Batang lidah buaya secara ilmiah juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
2. Daun
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainnya, daun tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifatsukulen (banyak mengandung air), dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Lendir ini mendominasi isi daun. Apabila kita kupas kulit luarnya, akan kelihatan lendir yang mengeras. Gel ini merupakan lapisan air yang tipis, seperti cairan yang tidak berwarna (transparan). Jadi, daun tebal tersebut merupakan penimbunan cadangan makanan.
Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Tentang panjang daun dapat mencapai 50 cm — 75 cm, dengan berat 0,5 kg — 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Daun yang berdaging tebal inilah yang membedakan dari jenis lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.) atau agave (Agave anaricana L.) yang daunnya lebih besar, panjang, dan keras.
3. Bunga
Bunga lidah buaya berwama kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan, sedangkan di dataran rendah tanaman jarang berbunga.
4. Akar
Akar tanaman lidah buaya berupa akar serabut yang pendek dan berada di sekitar permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 cm — 100 cm. Oleh karena itu, pada musim kemarau embun yang menempel di sekitar tanah pun dapat dihisap langsung oleh akar tanaman. Dengan demikian, untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya. Hal ini dicapai dengan lapisan olah sedalam 30 cm.
Manfaat Lidah Buaya
Lebih dari 23 negara yang dicatat oleh WHO (World Health Organization) menggunakan lidah buaya yang berasal dari luar negeri, terutama dari Amerika dan Australia. Penggunaan lidah buaya tersebut berbentuk bubuk (aloe powder); bahan jadi, seperti sabun (aloe soap); dan produk lainnya, seperti sari dan gel lidah buaya yang telah distabilkan 100% agar tidak mengalami kerusakan akibat reaksi enzimatis. Kosmetika dari bahan lidah buaya yang diimpor dari Amerika terdiri dari beberapa jenis, di antaranya aloe jojoba slump dan aloe lip untuk lipstik.
Pada tahun 1977 dilaporkan dalam Drugs and cosmetic journal bahwa rahasia keampuhan Aloe vera terletak pada kandungan zat nutrisinya, yakni polisakarida (terutama glukomannan) yang bekerja sama dengan asam-asam amino esensial dan sekunder, enzim oksidase, katalase, dan lipase, terutama enzim-enzim pemecah protein (protease). Enzim yang terakhir ini membantu memecahkan jaringan kulit yang sakit akibat kerusakan tertentu dan membantu memecah bakteri, sehingga gel aloe vera itu bersifat antibiotik, sekaligus peredam rasa sakit. Sementara itu, asam amino berfungsi menyusun protein pengganti sel yang rusak.
Di Cina, lidah buaya yang dikenal dengan nama hsiang-tgan atau luhui ini dipakai sebagai obat sinus, penyakit kulit, serta obat antikejang dan demam anak-anak sejak abad ke-8 jurnal Alternative Medicine pada bulan Maret 1999 mempublikasikan “13 Ways Aloe Vera Can Help You” yang menyebutkan efektivitas lidah buaya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Beberapa masalah yang disebut dalam jurnal tersebut di antaranya gangguan pencernaan, mengatur keasaman lambung, meningkatkan kinerja lambung, menekan populasi mikroorganisme usus tertentu, serta dapat berfungsi sebagai laksatif dan mengobati luka di dinding usus.
Khasiat lidah buaya untuk perawatan kecantikan adalah sebagai berikut:
- Bermanfaat untuk melembutkan dan mempertahankan kelembapan kulit.
- Lendir daun lidah buaya mempunyai fungsi untuk menstabilkan PH kulit, pelembap, tabir surya dan pemacu regenerasi kulit sehingga sering digunakan sebagai campuran oleh berbagai industri kosmetik.
- Berguna untuk mengatasi dan menyembuhkan jerawat dan flek-flek /noda hitam pada kulit.
- Gel lidah buaya berkhasiat untuk membantu mengatasi ruam dan terbakar sinar matahari serta bermanfaat untuk menenangkan sekaligus mendinginkan kulit yang terbakar matahari dan untuk menghambat sinar UV yang merusak kulit.
- Untuk menyembuhkan dan merangsang pembaharuan selsel kulit yang mati.
- Gel daun lidah buaya berkhasiat untuk menyejukkan kulit serta berfungsi sebagai emollient serta berguna untuk menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit sehingga kulit tidak cepat kering dan selalu terasa lembap.
- Berfungsi sebagai pembersih sekaligus antiseptik, dan berfungsi sebagai antibiotik.
- Membantu merangsang pernapasan kulit serta memacu pertumbuhan sel-sel kulit.
- Selain untuk menghaluskan dan membersihkan kulit, lidah buaya juga dapat menyembuhkan dan mengeluarkan racun/kotoran dari dalam kulit.
- Bahan yang terkandung dalam lidah buaya dapat membantu menunda penuaan kulit, meremajakan kulit serta menunda timbulnya kerutan pada wajah.
- Gel lidah buaya berkhasiat untuk menyuburkan rambut.
- Gel lidah buaya dapat digunakan untuk meredakan dan mengobati rasa gatal serta dapat digunakan sebagai obat kulit yang mengalami luka atau luka bakar dan mengatasi bengkak atau noda bekas gigitan serangga, juga membunuh bakteri dan jamur.
- Bahan yang terkandung dalam lidah buaya bersifat anti-inflammatory yang dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mendinginkan serta menghaluskan kulit.
Tip Perawatan Kulit dengan Daun Lidah Buaya:
- Untuk menghaluskan, melembapkan dan menyegarkan kulit.
Sepotong daun lidah buaya segar secukupnya dibelah dan diambil bagian dalamnya (lendirnya), kemudian oleskan lendir tersebut ke kulit muka dan leher sebagai masker sambil dilakukan pemijatan ringan selama beberapa menit hingga mengering, selanjutnya bilas dengan air dingin.
- Masker untuk kulit normal.
Blender gel lidah buaya secukupnya, lalu campur dengan yoghurt polos dan tepung beras secukupnya. Tambahkan beberapa tetes jus lemon atau jeruk nipis. Campur semua bahan hingga rata. Oleskan masker ke kulit wajah dan bagian leher, hindari daerah sekitar mata,
- Toner buatan sendiri.
Campur 2 gelas jus gel lidah buaya dan 1 gelas air hangat. Masukkan campuran tersebut ke dalam botol penyemprot dan semprotkanlah sesuai kebutuhan anda, jika sudah digunakan simpan sisanya di kulkas.
- Masker untuk mengatasi flek-flek hitam pada kulit. Buatlah jus dari gel lidah buaya secukupnya, lalu tambahkan tepung beras secukupnya. Setelah tercampur rata, oleskan masker pada kulit wajah. Diamkan selama setengah jam, lalu bersihkan.
- Untuk mengatasi kulit terbakar sinar matahari.
Olesi kulit dengan jus atau gel daun lidah buaya dan lakukan pemijatan ringan agar gel daun lidah buaya meresap ke dalam kulit dan biarkan hingga mengering. Setelah itu bersihkan dengan air dingin.
Referensi
Khasiat & Manfaat Lidah Buaya Oleh Irni Furnawanthi, SP
Cantik dengan bahan alami: cara mudah, murah dan aman untuk mempercantik kulit Oleh Surtiningsih
Tanaman Hias LIDAH BUAYA Oleh Ir. Yudo Sudarto SP
0 komentar:
Posting Komentar