Jumat, 27 Mei 2011

SPERMA


fPERSIAPAN PEMERIKSAAN SPERMA
Kepada pria yang hendak memeriksakan spermanya, hendaknya dokter atau petugas laboratorium menjelaskan hal-hal seperti berikut :
1. Keadaan pria hari pemeriksaan hendaknya cukup sehat, tidak dalam keadaan letih atau lapar dan cukup beristiraahat.
2. Sperma dikeluarkan setelah didahului oleh abstinensia seksual (tidak ejakulasi dengan cara apapun) selama 3 - 4 hari (rekomendasi WHO abstinensia 2 sampai 7 hari)
3. Sperma dikeluarkan secara mastrurbasi di Laboratorium, dan harus di tampung secara utuh.

Dalam keadaan dimana pria tidak dapat mengeluarkan sperma di Laboratorium, maka boleh yang bersangkutan mengeluarkan di tempat lain, misalnya di rumah dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Masturbasi tidak diperkenankan memakai bahan pelicin seperti sabun, minyak dan lain-lainnya.
2. Wadah penampung harus terbuat dari gelas yang sudah dicuci bersih dan dibilas berulang-ulang untuk menghilangkan sisa sabun/ditergen yang di pakai. Botol sebaiknya bermulut lebar, mempunyai volume 20-50 ml.
Tidak diperkenankan menampung sperma kedalam kondom. Gelas penampung ditutup cukup dengan kertas biasa.
3. Sperma yang sudah tertampung segera dalam waktu setengah jam sudah di serahkan kepada petugas Laboratorium. Dalam perjalanan menuju Laboratorium suhu sperma dipertahankan sekitar 25-35oC, misalnya dalam kantong pakaian yang dikenakan.
Dalam keadaan dimana penderita sama sekali tidak dapat melakukan masturbasi maka pengeluaran dengan cara senggama terputus boleh dilakukan asalkan dengan memperhatikan persyaratan/persiapan yang tersebut di atas.
http://klinikandrologi.blogspot.com/2008/06/persiapan-pemeriksaan-sperma.html
Persiapan dan cara pengambilan sperma pada pemeriksaan analisis sperma
Pemeriksaan yang pertama kali dilakukan untuk menilai adanya masalah pada kesuburan pria adalah dengan melakukan analisis sperma.
Pemeriksaan sperma dilakukan melalui bahan sperma yang dikeluarkan melalui jalan masturbasi ataupun melalui sanggama terputus. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan segera (paling lambat 1 jam setelah sperma dikeluarkan).
Syarat pemeriksaan sperma analisis:
1. Keadaan pria hari pemeriksaan hendaknya cukup sehat, tidak dalam keadaan lelah, lapar dan cukup beristirahat sebelumnya.
2. Sperma dikeluarkan setelah didahului oleh abstinensia seksual (tidak ejakulasi dengan cara apapun) selama 3 – 4 hari (rekomendasi WHO abstinensia 2 sampai 7 hari).
3. Sperma dikeluarkan secara mastrurbasi di Laboratorium, dan harus di tampung secara utuh.
Pada kondisi dimana pria tidak dapat mengeluarkan sperma di laboratorium, maka boleh yang bersangkutan dapat mengeluarkan di tempat lain, misalnya di rumah/hotel dekat dengan laboratorium dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Masturbasi tidak diperkenankan memakai bahan pelicin seperti sabun, minyak dan lain-lainnya.
2. Wadah penampung harus terbuat dari gelas yang sudah dicuci bersih dan dibilas berulang-ulang untuk menghilangkan sisa sabun/ditergen yang di pakai. Botol sebaiknya bermulut lebar, mempunyai volume 20-50 ml. Sebaiknya wadah dalam keadaan steril dan sudah dipersiapkan oleh laboratorium pemeriksa.
3. Tidak diperkenankan menampung sperma kedalam kondom.
4. Gelas penampung ditutup cukup dengan penutup atau dengan kertas
5. Sperma yang sudah tertampung segera diserahkan kepada petugas laboratorium dalam waktu setengah sampai satu jam.
6. Dalam perjalanan menuju laboratorium suhu sperma dipertahankan sekitar 25-35oC, misalnya dalam kantong pakaian yang dikenakan.
http://drprima.com/kandungan/persiapan-dan-cara-pengambilan-sperma-pada-pemeriksaan-analisis-sperma.html
pemeriksaan sperma
Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan ‘makhluk’ kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma.
Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan. Perlu diketahui, hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya.
Ada dua tahap penting pada pemeriksaan sperma, yaitu tahap pengambilan sampel dan tahap pemeriksaan sperma.
Pada tahap pengambilan sampel, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih atau lapar.
2. Tiga atau empat hari sebelum semen diambil, pria tersebut tidak boleh melakukan aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen. WHO bahkan merekomendasikan 2 – 7 hari harus puasa ejakulasi, tentunya tidak sebatas hubungan suami istri, tapi dengan cara apapun.
3. Semen (sperma) dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium (biasanya disediakan tempat khusus). Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas. Jika mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini, diskusikan dengan dokter anda.
4. Masturbasi tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun, minyak, dll.
Sedangkan pada tahap kedua, dilakukan pemeriksaan sampel semen di laboratorium. Beberapa hal yang diperiksa antara lain :
Hitung Sperma (Sperma Count)
Semen normal biasanya mengandung 20 juta sperma per mililiternya dan 8 juta diantaranya bergerak aktif. Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat dia disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba fallopi, bagian dari kandungan wanita).
Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut :
• Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
• Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
• Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml • Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml
• Aspermia : Tidak ada semen
• Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
• Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
• Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%. • Teratozoospermia : > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
• Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
• Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml Bentuk Sperma (Sperm Morphology) Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaansampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu : bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma belum matang (immature germ cells, IGC). Gerakan Sperma (Sperm Motility) Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal. Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih. http://blog.sappiclub.com/?p=111 Salah satu praktikum di bidang kimia klinik di semester ini adalah pemeriksaan sperma. Praktikum ini cukup menarik. Dari 38 mahasiswa 8 diantaranya laki-laki. Sedangkan dalam praktikum ini sampel harus disediakan sendiri oleh mahasiswa. Dari 8 mahasiswa ini tidak ada satupun yang mau menyediakan sampel. Alasannya sampel harus diperiksa tidak lebih dari satu jam setelah pengambilan karena sel sperma akan mati. Tentu saja hal ini menyulitkan atau mungkin teman-teman saya sok berlagak jaim. Akhirnya muncul ide untuk iuran saja agar sampel tersedia. Demi tersedianya sampel kami semua iuran Rp 2.000,00 per anak. Penyediaan sampel tentunya kami serahkan kepada teman kami yang berjenis kelamin laki-laki, entah bagaimana dan darimana sampel, yang penting bisa praktikum. Dalam pengambilan sampel harus dicatat waktu pengeluaran dan pemeriksaan serta segera dibawa ke laboratorium untuk langsung diperiksa. Dan sebaiknya pasien tidak mengeluarkan sperma 3-5hari sebelum pemeriksaan. Apabila hanya selang sehari maka sampel akan encer dan sel nya sedikit sehingga pasien harus puasa dulu(maksudnya jangan mengeluarkan sperma 3-5hari). Hari praktikumpun tiba. Dan sampel juga tersedia meski agak terlambat sampai di laboratorium. Hal pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan secara makroskopis yang terdiri dari pemeriksaan warna dan kekentalan. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan secara mikroskopis. Cukup meneteskan 1 tetes cairan sperma pada objek glass lalu ditutup dengan objek glass dan dilihat di bawah mikroskop. Hasilnya cukup unik, ternyata sel sperma bentuknya seperti kecebong,terdiri kepala, badan serta ekor. Pergerakannya aktif dan cepat. Hal ini yang sangat menarik karena gerakannya ada yang maju, lurus, zig-zag, berputar-putar. Ada juga sel yang kepalanya dua. Setelah itu dilanjutkan dengan menghitung jumlah sel pada bilik hitung seperti pemeriksaan Antal Leukosit. Normalnya adalah gerak aktif lebih dari 80% dan jumlah total 80jt-150jt/ ml. Praktikum yang menyenangkan. Pemeriksaan ini seharusnya dilakukan oleh pasangan suami-istri untuk mengetahui kesuburan suami. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan menyalahkan istri apabila belum juga mendapatkan anak. Karena tidak tertutup kemungkinan bahwa laki-laki juga bisa tidak subur. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda..:-) Pemeriksaan Sperma Quote: Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma. Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan. Perlu diketahui, hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya. Quote: Ada dua tahap penting pada pemeriksaan sperma, yaitu tahap pengambilan sampel dan tahap pemeriksaan sperma. Pada tahap pengambilan sampel, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih atau lapar. 2. Tiga atau empat hari sebelum semen diambil, pria tersebut tidak boleh melakukan aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen. WHO bahkan merekomendasikan 2 – 7 hari harus puasa ejakulasi, tentunya tidak sebatas hubungan suami istri, tapi dengan cara apapun. 3. Semen (sperma) dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium (biasanya disediakan tempat khusus). Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas. Jika mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini, diskusikan dengan dokter anda. 4. Masturbasi tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun, minyak, dll.

Quote:
Sedangkan pada tahap kedua, dilakukan pemeriksaan sampel semen di laboratorium. Beberapa hal yang diperiksa antara lain :
Quote:
Hitung Sperma (Sperma Count)
Semen normal biasanya mengandung 20 juta sperma per mililiternya dan 8 juta diantaranya bergerak aktif. Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat dia disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba fallopi, bagian dari kandungan wanita).

Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut :
• Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
• Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
• Hypospermia : Volume semen <> 5,5 ml
• Aspermia : Tidak ada semen
• Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
• Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
• Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak <> 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
• Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
• Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak <>
Quote:
Bentuk Sperma (Sperm Morphology)
Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaansampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu : bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma belum matang (immature germ cells, IGC).
Quote:
Gerakan Sperma (Sperm Motility)
Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal. Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih.
nah jadi pada tahu kan apa yang akan dilakukan kalau mau periksa sperma.....oke jadi nanti ga kaget lagi....

ini ane kasih gambar sperma para kaum adam


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites