Senin, 25 April 2011

MEDIA UNTUK NEISSERIA GONORHOE

NEISSERIA GONORRHOEAE
Neisserriae Gonorrhoeae termasuk dalam spesies Neisseria. Neisseria merupakan cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari neisseriae lain. Gonococci biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain.
Gonococci menampakan beberapa tipe morfologi dari koloninya, tetapi hanya bakteri berpili yang tampak virulen. Gonococci memiliki gen yang jamak, namun hanya satu gen yang dimasukkan ke dalam daerah penampakan. Gonococci menghilangkan seluruh atau sebagian dari gen pilin yang lain. Mekanisme ini membuat gonococci dapat muncul dalam berbagai bentuk molekul pilin sepanjang waktu. Gonococci yang berbentuk koloni yang pekat (opaque) saja yang diisolasi dari manusia dengan gejala urethritis (peradangan uretra) dan dari kultur uterine cervical pada siklus pertengahan
STRUKTUR ANTIGEN
N. gonorrhoeae adalah antigen yang heterogen dan mampu berubah struktur permukaannya pada tabung uji (in vitro) yang diasumsikan berada dalam organisme hidup (in vivo) untuk menghindar dari pertahanan inang.
A. Pili : pili adalah tentakel berbentuk rambut yang dapat memanjang hingga beberapa mikrometer dari permukaan gonococci. Perpanjangan tersebut menempel pada sel inang dan resisten terhadap fagositosis.
B. Por : por membesar hingga mencapai membran sel gonococci. Ini terjadi di dalam trimer untuk pori-pori pada permukaan melalui nutrisi yang masuk ke dalam sel. Berat molekul por sangat bervariasi dari 34000 hingga 37000.
C. Opa : protein ini berfungsi dalam adhesi gonococci di dalam koloni dan dalam penempelan gonococci pada sel inang, khususnya sel-sel yang menampilkan antigen karsinoembrionik. Opa terdapat pada gonococci dari koloni pekat tapi mungkin tidak terdapat pada koloni transparan.
D. Rmp : protein ini secara antigen tersimpan di semua gonococci. Protein ini adalah reduction-modifable protein (Rmp) dan mengubah berat molekulnya pada saat terjadi reduksi. Mereka bergabung dengan Por saat pembentukan pori-pori pada permukaan sel.
E. Lipooligosakarida (LOS) : berbeda dengan batang enterik gram negatif, gonococci LPS tidak memiliki rantai antigen-O panjang dan disebut dengan lipooligosakarida.
PATOGENESIS, PATOLOGI, DAN TEMUAN KLINIS
Gonococci yang berbentuk koloni yang pekat (opaque) saja yang diisolasi dari manusia dengan gejala urethritis (peradangan urea) dan dari kultur “uterine cervical” pada siklus pertengahan. Gonococci yang koloninya berbentuk transparan diisolasi dari infeksi urethral yang tidak bergejala, dari menstruasi dan dari bentuk invasif dari gonorrhea, termasuk salpingitis dan infeksi diseminasi.
Gonococci menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan; hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah berwarna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala. Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar ke urethra dan vagina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen. Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.
Bakterimia yang disebabkan oleh gonococci mengarah pada lesi kulit (terutama Papula dan Pustula yang hemoragis) yang terdapat pada tangan, lengan, kaki dan tenosynovitis dan arthritis bernanah yang biasanya terjadi pada lutut, pergelangan kaki dan tangan. Endocarditis yang disebabkan oleh gonococci kurang dikenal namun merupakan infeksi yang cukup parah. Gonococci kadang dapat menyebabkan meningitis dan infeksi pada mata orang dewasa; penyakit tersebut memiliki manisfestasi yang sama dengan yang disebabkan oleh meningococci.
Opthalmia neonatorum yang disebabkan oleh gonococci, yaitu suatu infeksi mata pada bayi yang baru lahir, didapat selama bayi berada di saluran lahir yang terinfeksi. Gonococci yang menyebabkan infeksi lokal biasanya sensitif terhadap serum tetapi relatif resistan terhadap antimikroba. Sebaliknya, gonococci yang masuk ke aliran darah dan menimbulkan infeksi yang luas biasanya resisten terhadap serum tapi mungkin cukup sensitif terhadap penicillin dan obat antimikroba lainnya.
MEDIA
Teori dasar :
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangbiakan pada suatu substrat yang dinamakan medium. Medium untuk pertumbuhan mikroba ini memenuhi persyaratan nutrien yang dibutuhkan mikroba tersebut. Kebutuhan dasar mikroba antara lain : air, karbon, energi, mineral, dan faktor tumbuh.
Penggolongan media :
Secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Media hidup
 Media buatan, yaitu media yang dibuat dari kumpulan zat-zat tertentu.
Media buatan di bagi menjadi 3,
1. Berdasarkan susunan kimia
• Media anorganik
• Media organic
• Media sintetik
• Media non sintetic
2. Berdasarkan konsistensi
• Media cair / liquid
• Media padat / solid
• Media setengah padat / semi solid
3. Berdasarkan fungsinya
• Media diperkaya
• Media selektif
• Media penyubur
• Media exclusive
• Media identifikasi

Media terdiri dari 3 macam bentuknya, yaitu : medium cairan, padatan, dan semisolid. Perbedaan ini disebabkan oleh ada tidaknya bahan pemadatan. Bahan pemadatan dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar adalah media yang paling umum digunakan. Medium cairan tidak menggunakan bahan pemadat sedangkan medium padatan dan semisolid menggunakan bahan pemadat.

Pengertian Media
Media adalah pembenihan substrat atau dasar makanan untuk menumbuhkan dan membiakkan suatu mikroorganisme. Media yang baik bagi pemeliharaan mikroorganisme ialah yang mengandung unsure-unsur makanan yang diperlukan, dapat berupa garam-garam anorganik seperti protein, peptone, asam-asam amino dan vitamin-vitamin. Bahan-bahan makanan yang disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut kultur media. Sedangkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada suatu kultur media disebut kultur.

Fungsi Media
Media dapat berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat berfungsi untuk mempelajari sifat-sifat koloni/pertumbuhan, sifat-sifat biokimiawi mikroorganisme. Selain itu dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran dapat berfungsi untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.
Syarat-syarat membuat media
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat media adalah :
1. Media harus mengandung semua unsur makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.
2. Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme.
3. Media harus dalam keadaan steril sebelum ditanami mikroorganisme yang dimaksud, jadi tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang lain yang tidak diharapkan
4. Tidak mengandung zat penghambat.
5. Temperature / suhu sesuai.

Komposisi Media
Di Laboratorium mikrobiologi, untuk pekerjaan rutin biasanya dibuatkan media standar yang terdiri dari : kaldu, pepton, karbohidrat. Jika diperlukan media padat, dapat ditambahkan agar. Media standar ini disediakan untuk mempermudah macam-macam media yang dikehendaki sesuai dengan tujuannya. Misalnya membuat media agar miring, untuk membiakkan mikroorganisme, media agar darah untuk membiakkan kuman yang memerlukan darah, media agar dam lempeng, untuk melihat hemolisis dan lain-lain.
Pada hakekatnya komposisi media yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme seperti pada habitat aslinya (kondisi alamiah). Oleh karena itu, jika ingin membiakkan mikroorganisme yang dapat hidup di usus manusia misalnya, maka harus menggunakan media tertentu yang dapat hidup diusus manusia misalnya, maka harus menggunakan media tertentu yang dilakukan dengan bermacam-macam media diperkaya, media selektif , dan media differensial. Sedangkan pengereman (inkubasi) media harus dilakukan pada suhu 370 C, yaitu suhu yang sesuai dengan tubuh manusia.
Dewasa ini untuk keperluan penelitian maupun pekerjaan di laboratorium banyak dipermudah dengan adanya bermacam-macam media yang tersedia dalam bentuk serbuk kering. Serbuk kering ini sudah siap dipakai.artinya tidak perlu lagi menentukan pH nya, sebab hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu pada pembuatan serbuk. Sehingga untuk menyiapkan media cukup mengikuti aturan pakai yang dituliskan pada tabel. Misalnya sekian gram serbuk kering dilarutkan dalam sekian liter mililiter air suling, kemudian disterilkan.

MEDIA UNTUK NEISSERIA GONORRHOE

1. MEDIA SELEKTIF
Media selektif (selective medium) adalah media yang ditambah zat kimia tertentu
yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif. Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Media selektif yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah THAYER MARTIN.
Komposisi Thayer martin :
• Vankomisin , media yang mampu menghambat pertumbuhan kuman bentuk coccus gram (+), meskipun beberapa organisme Gram-positif seperti Lactobacillus dan Pediococcus secara intrinsik tahan;
• Colistin , yang ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan kuman bentuk batan gram (-) , kecuali organisme Neisseria, meskipun beberapa organisme Gram-negatif lainnya seperti Legionella juga tahan;
• Nistatin , yang dapat membunuh sebagian jamur .
• Kotri , yang menghambat organisme Gram-negatif, terutama mengerumuni proteus
2. MEDIA TRANSPORT
Media transport adalah perbenihan yang digunakan untuk mengirim specimen dari satu tempat ke laboratorium.
Media transport yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah Carry and Blair
Komposisi Carry and Blair :
• Sodium thioglycollate 1,5 gr
• Disodium phosphate 1,1 gr
• Sodium chloride 5,0 gr
• Agar 5,0 gr
• Calcium chloride 1% 9,0 ml
• Distilled water 1000 ml
Cara pembuatan media :
 Larutkan dengan pemanasan 1,5 gr disodium phosphatase, 5 gram sodium chloride dan 5 gr agar-agar dalam 990 ml air suling.
 Dinginkan sampai 50°C dan tambahkan 9 ml calcium chloride 1% sampai ph mencapai 8,4.
 Uapkan selama 15 menit dalam waterbath.
 Sterilkan di autoclave 121°C selama 15 menit.
 .biarkan agak dingin, tuang secara aseptis dengan pembakar

3. MEDIA PENYUBUR
Adalah perbenihan yang digunakan untuk memperbanyak bakteri baik yang ada didalam spesimen.
Media penyubur yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah KPD
Komposisi KPD :
 Air pepton :
• Pepton 10 gram
• Nacl 5 gram
• Aquadezt 1 liter
 Darah 5%
Cara pembuatan :
• Larut pepton dan natrium klorida dalam air aquades dengan pemanasan. menyesuaikan pH sampai 7,2. Pindahkan dalam tabung tes , sterilkan dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit.Tambahkan darah 5% dan

4. MEDIA IDENTIFIKASI
Adalah perbenihan yang hanya dapat ditumbuhi segolongan bakteri saja, sedangkan bakteri lain nya tidak tumbuh dan dapat dibedakan koloni spesies satu dengan yang lainnya.
Media identifikasi yang digunakan untuk kuman Neisseria gonorrhoe adalah BAP
Komposisi media BAP:
• Nutrient agar 100 ml
• Darah domba 10 ml
Cara pembuatan media BAP :
 Sterilkan petri sesuai kebutuhan (oven 175°C selama 90 menit).
 Lakukan penimbangan sesuai perhitungan, masukkan becker glass.
 Tambahkan aquadest yang sudah diukur.
 Tutup Erlenmeyer dengan kapas.
 Masukkan ke dalam waterbath.
 Ukur ph dengan kertas ph, sesuaikan dengan ph media.
 Tutup mulut Erlenmeyer dengan kertas dan karet.
 Sterilkan di autoclave 121°C selama 15 menit.
 Biarkan agak dingin, tambahkan secara aseptis darah 5% (dalam 100 ml media mengandung 5 ml darah) campur.
 Tuang secara aseptis ke petri steril.
 Biarkan memadat, bungkus dengan kertas dengan posisi terbalik, simpan dalam almari es.



koloni pada media BAP

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites